Rabu, 10 Maret 2010

Tugas MPK Bahasa Indonesia

1. Defnisikan pengertian bahasa berdasarkan empat batasan bahasa yang Anda peroleh di kelas!
2. Rangkuman mengenai sejarah perkembangan bahasa Indonesia!
3. Silahkan posting Tugas Anda melalui komentar di bawah ini.

293 komentar:

  1. Pak, apakah yang diposting di sini hanya Rangkuman mengenai sejarah perkembangan bahasa Indonesia?

    BalasHapus
  2. 1. Pengertian bahasa menurut 4 batasannya:
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem yang bersifat arbitrer, dan merupakan kesepakatan masyarakat pada umumnya.

    2. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Agaknya terlalu sederhana apabila kita mengatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu tanpa mengetahui historisnya. Perlu diingat bahwa bahasa Melayu merupakan salah satu dialek yang tersebar di Nusantara yang dipakai sejak jaman dulu, tetapi karena Melayu sudah merupakan lingua franca atau juga disebut Melayu Pasar, maka pemakaiannya lebih menonjol apabila dibandingkan dengan dialek-dialek melayuiyan lain.
    Untuk lebih mengetahui perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia sejak awalnya, maka kita perlu mengetahui beberapa fakta histories seperti di bawah ini diantaranya:
    A. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    B. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis bukuyang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke Nusantara mendirikan sekolah-sekolah. Mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar.
    Kegagalan dalam mempergunakan /menyebarkan bahasa-bahasa barat itu, memuncak dengan keluarnya keputusan pemerintah colonial, KB 1871 No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberikan dalam bahasa daerah atau bahasa Melayu.
    Perlu kita ketahui pula, bahwa pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1.Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2.Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3.Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    C. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu.
    Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.


    By: Mela Risnawati
    NPM : 092151065
    Kelas : I - B
    FKIP - Pend. Matematika

    BalasHapus
  3. 1. Pengertian bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau secara manasuka, dan merupakan kesepakatan manusia (konvensi)

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    - Melayu Kuno -
    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Yang kesemuanya beraksara Pallawa dan bahasanya bahasa Melayu Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
    - Bahasa Indonesia -
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    By : Devy Meilani Wardhany
    NPM : 092151063
    Kelas : I - B
    FKIP Pend. Matematika

    BalasHapus
  4. 1. Pengertian Bahasa menurut empat batasan, Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistemis yang bersifat arbitrer atau digunakan oleh masyarakat secara manasuka dan atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi).

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Penelusuran perkembangan bahasa Indonesia bisa dimulai dari pengamatan beberapa inskripsi (batu bertulis) atau prasasti yang merupakan bukti sejarah keberadaan bahasa Melayu di kepulauan Nusantara. Prasasti-prasasti itu mengungkapkan sesuatu yang menggunakan bahasa Melayu, atau setidak-tidaknya nenek moyang bahasa Melayu. Nama-nama prasasti adalah:Kedukan Bukit (683 Masehi), Talang Tuwo (684 Masehi), Kota Kapur (686 Masehi), Karang Brahi (686 Masehi), Gandasuli (832 Masehi), Bogor (942 Masehi), dan Pagaruyung (1356) (Abas, 1987: 24).
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu atas keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, selain itu diputuskan juga bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara dan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan hal tersebut ialah dengan ditemukannya prasasti-prasasti.. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara dan para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

    Bahasa Melayu.Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
    Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
    Ada hal – hal yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia, antara lain:
    1.Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    2.Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
    3.Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

    Oleh : Pranitasari Andini
    NPM. 092151084
    Kelas : I-B
    FKIP-Pend. Matematika

    BalasHapus
  5. 1. Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan melalui alat ucap manusia yang merupakan sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau digunakan secara suka suka dan disepakati oleh sekelompok masyarakat yang menggunakannya.

    2. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan oleh para pedagang.
    Perkembangan bahasa Melayu dapat diketahui dari berbagai peninggalan-peninggalan, misalnya:
    - tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    - Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    - Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    - Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    - Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa penghubung antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia.Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.


    Berikut peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia.
    - Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    - Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang bernama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
    - Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal tersebut para pemuda pilihan dari seluruh pelosok nusantara mengangkat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
    - Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
    - Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
    - Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
    - Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
    - Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

    Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup. Yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

    Sumber:
    Link ini dan link ini

    Oleh : Syamsul Aziz
    NPM : 092151309
    Kelas : I-G
    FKIP, Pendidikan Matematika

    BalasHapus
  6. 1.Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan melalui alat ucap manusia yang di gunakan untuk alat komunkasi untuk berinteraksi antara satu sama lain yang merupakan sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau digunakan secara suka suka dan disepakati oleh sekelompok masyarakat yang menggunakannya.
    2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.

    Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Melayu/ Indonesia

    Perinciannya sebagai berikut:

    1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
    3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
    4. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
    5. Pada tarikh 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
    6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
    7. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
    8. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tarikh 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

    sumber:
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1014230

    nama:yeri maesuri
    NPM:092151177
    KELAS:I-E
    fKIP,Pendidikan Matematika

    BalasHapus
  7. TUGAS I
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    Nama : Azamul Fadhly Noor Muhammad
    NPM : 092151056
    Jur. : Pend. Matematika
    Kelas : I

    BalasHapus
  8. TUGAS I
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    Nama : Azamul Fadhly Noor Muhammad
    NPM : 092151056
    Jur. : Pend. Matematika
    Kelas : I B

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. DEFINISI BAHASA DARI SEGI BATASAN

    Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
    Tugas 1
    pengertian bahasa
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

    BalasHapus
  11. Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    NAMA AHMAD NAWAWI
    NPM 092151192
    KELAS 2E
    JURUSAN FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  12. Tugas 1
    DEFINISI BAHASA DARI SEGI BATASAN

    Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    NAMA MEISYA NURMAYANI AMATILLAH
    NPM 092151176
    KELAS 2E
    JURUSAN FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  13. NAMA : YUNI CAHYAMI
    NPM : 092151044
    KELAS : 1 B
    JUR : PEND. MATEMATIKA


    Tugas 1

    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti,Bunyi bahasa merupakan bunyi, yang merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa adalah bunyi yang menjadi perhatian para ahli bahasa. Bunyi bahasa ini merupakan sarana komunikasi melalui bahasa dengan cara lisan yang tidak memiliki sistem,dan di gunakan oleh masyarakat (arbitrer),dan di gunakan secarakan bebas oleh masyarakat (konvensi).


    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  14. TUGAS 1
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem, yang bersifat arbitrer atau digunakan oleh manusia secara manasuka dan merupakan kesepakatan masyarakat tersebut (konveksi)


    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    C. PERANAN BAHASA INDONESIA

    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.


    NAMA : FITRY FATWATI
    NPM : 092151047
    KELAS : 1.B
    JUR : PENDIDIKAN MATEMATIKA

    BalasHapus
  15. Nama : GEA SORAYA
    NPM : 092151078
    Kelas: 1B
    Jur : PENDIDIKAN MATEMATIKA

    TUGAS 1
    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:

    1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
    2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
    3. suatu kesatuan sistem makna
    4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
    5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
    6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.


    TUGAS 2
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya. Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan itu--yang sering dianggap lebih mudah--adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.

    BalasHapus
  16. NAMA : RISKA
    NPM : 092151077
    KELAS : I.B PEND.MATEMATIKA

    TUGAS 1
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang bersipat sistemis/yang memiliki sitem dan bersipat arbitrer yang bisa di gunakan oleh masyarakat dan di sepakai oleh masyarakat.

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.
    Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa.Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut.Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.Bentuk yang lebih formal, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar.Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur diadopsi oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah bahasa Melayu Klasik merupakan kelanjutan dari Melayu Kuna.

    BalasHapus
  17. Nama : Nurbayani
    Kelas : 2B
    NPM : 092151054
    Jurusan : FKIP Matematika

    1 Apa pengertian bahasa menurut 4 batasannya?
    Jawab : Suatu sistem dari lambang bunyi arbiter dan bersifat konvensional yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat.

    2 Bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia?
    Jawab : Bahasa indonesia adalah bahasa melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan
    sejak abad-abad awal penanggalan modern,paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering di namai istilah melayu pasar. Jenis ini sangat lentur sebab mudah di mengerti dan ekspresif,dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang di gunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi,di sebut melayu tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan disekitar sumatera, malaya, dan jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspersif bahasa melayu pasar. Pemerintah kolonial belanda yang menganggap kelenturan melayu pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya belanda nerusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinngi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa melayu tinngi oleh balai pustaka.
    Bahasa melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai ilmu franca(bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menngunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah. Awal penciptaan bahasa indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Disana pada kongres nasional kedua dijakarta, dicanangkan penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa untuk negara indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri yaitu jawa, namun beliu memilih bahasa indonesia yang beliau dasarkan dari bahasa melayu.
    Peristiwa penting yang bekaitan dengan perkembangan bahasa melayu/ indonesia yaitu:
    1 Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam kitab Logat melayu.
    2 Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de volkslectuur(taman bacaan rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi balai pustaka. Balai ini menerbitkan buku-buku yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa melayu dikalangan masyarakat.
    3 28 oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa indonesia.
    4 pada tanggal 18 agustus 1945 ditandatanganilah Undang-undang Dasar 1945, yang salah satunya pasalnya (pasal 36) menetapkan bahasa indonesia sebagai bahasa negara.
    5 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik sebagain pengganti Ejaan van Ophijen yang berlaku sebelumnya.
    6 Kongres Bahasa Indonesia II dimedan 28 oktober-2 novomber 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa indonesia untuk terus menyempurnakan bahasa indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebgai bahasa negara.

    BalasHapus
  18. nama: nisa husni utari
    npm: 092151057
    kelas: 1B
    Jurusan: matenaeika

    tugas 1.
    Pengertian bahasa
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat sebagai komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri dan buah dari kesepakatan bersama.

    tugas 2.
    Sejarah perkembangan bahasa indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.

    BalasHapus
  19. Nama : Dian Nurhayati
    NPM : 092151043
    Kelas : I B
    Jirusan : Pend. Matematika

    1.Pengertian bahasa berdasarkan empat batasan bahasa

    Bahasa yaitu bunyi yang keluar dsri alat ucap manusia yang bersifat sistemis yang merupakan hasil kesepakatan masyarakat, sehingga bahasa itu digunakan di masyarakat sebagai alat komunikasi yang berfungsi menghasilkan informasi.

    2. Sejarah Bahasa Indonesia

    a. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat).
    b. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis bukuyang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke Nusantara mendirikan sekolah-sekolah. Mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar.
    Kegagalan dalam mempergunakan /menyebarkan bahasa-bahasa barat itu, memuncak dengan keluarnya keputusan pemerintah colonial, KB 1871 No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberikan dalam bahasa daerah atau bahasa Melayu.
    c. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.
    sejarah telah mencatat bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi bagi penentuan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, karena pada waktu itu pertama kali kita mengikrarkan sumpah yang berbunyi:
    1) Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu Tanah Air Indonesia
    2) Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia
    3) Kami putra-putri Indonesia mengaku menjunjung persatuan yaitu bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  20. 1. Pengertian bahasa menurut empat batasan:
    Bahasa adalah suatu system dari bunyi yang dikeluarkan melalui alat ucap manusia yang digunakan untuk alat komunikasi, bersifat arbitrer atau digunakan secara suka-suka dan atas kesepakatan masyarakat secara umum (konvensi).
    2. Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa. Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut. Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.

    Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

    1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.

    2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau.

    3. Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

    4. Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia.

    Nama : Iwan Rizwan
    Kelas : 2 B
    NPM : 092151073
    FKIP Matematika

    BalasHapus
  21. NAMA : LIYA AGUSTINI
    NPM : 092151060
    KELAS :I.B PEND.MATEMATIKA

    TUGAS 1
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalahsuatu sistem bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang bersipat sistemis/yang memiliki sistem dan bersipat arbitrer yang bisa digunakan oleh masyarakat dan di sepakati oleh masyarakat(konvensi).

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    •Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    •Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    •Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    •Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    •Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3.Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. FUNGSI BAHASA INDONESIA
    Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar alat komunikasi. Tetapi bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga dan dapat mempersatukan suku – suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
    Selain itu bahasa Indonesia mempunyai fungsi, yaitu :
    1.Sebagai lambang kebanggaan nasional.
    2.Sebagai lambang identitas nasional.
    3.Sarana penyatuan bangsa dan sarana perhubungan antar budaya.
    4.Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan.

    BalasHapus
  22. 1. Bahasa adalah suatu system/bunyi yang digunakan dan dilantunkan oleh manusia sebagai media untuk berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, dan hal ini bersifat arbitrer (digunakan secara suka-suka) atas dasar kesepakatan masyarakat tersebut.
    2. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.


    Nama : Budhiana Wiratama
    NPM : 092151048
    Kelas : 2 B
    FKIP Matematika

    BalasHapus
  23. NAMA :ADE WIDI M.
    KELAS:1B
    NPM :092151076
    Pend.Matematika

    TUGAS !
    1. PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia dengan membentuk suatu system yang dapat digunakan oleh masyarakat secara mana suka (bersipat arbitrer) dan merupakan hasil kesepakatan bersama(bersipat konvensi).
    2. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  24. Nama : Ekawati Permana
    Kelas : 2B
    NPM : 092151059
    Jurusan : FKIP Matematika

    1. Defnisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang mempunyai makna dan artikulasi yang jelas yang dirangkai dalam sebuah sistem /sistemis dan bersifat arbitrer atinya secara manasuka digunakan oleh masyarakat serta digunakan berdasarkan kesepakatan masyarakat atau bersifat konvensional.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Beberapa fakta histories perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis buku yang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Penyempurnaan ejaan
    Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:
    1. Ejaan van Ophuijsen
    Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
    2. Ejaan Republik
    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi.
    3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
    Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
    4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
    Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.


    Sumber :
    http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-bahasa.html
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    BalasHapus
  25. NAMA : AMELIA
    NPM : 092151053
    KELAS : IB
    JUR : PEND. MATEMATIKA


    TUGAS I
    PENGERTIAN BAHASA

    Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat kornunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti,Bunyi bahasa merupakan bunyi, yang merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa adalah bunyi yang menjadi perhatian para ahli bahasa. Bunyi bahasa ini merupakan sarana komunikasi melalui bahasa dengan cara lisan yang tidak memiliki sistem,dan di gunakan oleh masyarakat (arbitrer),dan di gunakan secarakan bebas oleh masyarakat (konvensi).


    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    D. FUNGSI BAHASA INDONESIA
    Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar alat komunikasi. Tetapi bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga dan dapat mempersatukan suku – suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
    Selain itu bahasa Indonesia mempunyai fungsi, yaitu :
    1. Sebagai lambang kebanggaan nasional.
    2. Sebagai lambang identitas nasional.
    3. Sarana penyatuan bangsa dan sarana perhubungan antar budaya.
    4. Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan.

    BalasHapus
  26. Nama : Anisa Sri Wahyuni
    Kelas : 2B
    NPM : 092151083
    Jurusan : FKIP Matematika

    1. Defnisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sadar, yang bersifat sistemis (memiliki sebuah sistem), bermakna dan berartikulasi, bersifat arbitrer atau secara manasuka digunakan oleh masyarakat dan bersifat konvensional berdasarkan kesepakatan masyarakat.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Beberapa fakta histories perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis buku yang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Penyempurnaan ejaan
    Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:
    1. Ejaan van Ophuijsen
    Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
    2. Ejaan Republik
    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi.
    3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
    Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
    4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
    Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

    Sumber :
    http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-bahasa.html
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    BalasHapus
  27. Nama : Imas Haerina
    Kelas : 2B
    NPM : 092151082
    Jurusan : FKIP Matematika

    1. Defnisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sadar, bermakna dan berartikulasi yang memiliki sebuah sistem (bersifat sistemis) , dan secara manasuka digunakan oleh masyarakat ( bersifat arbitrer ) serta digunakan berdasarkan kesepakatan masyarakat ( bersifat konvensional ).
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Beberapa fakta histories perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis buku yang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Penyempurnaan ejaan
    Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:
    1. Ejaan van Ophuijsen
    Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
    2. Ejaan Republik
    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi.
    3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
    Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
    4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
    Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

    Sumber :
    http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-bahasa.html
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    BalasHapus
  28. Nama : Lia Sayidah
    NPM : 092151080
    Jurusan : FKIP Matematika
    Kelas : 2B/smt 2
    1. Dilihat dari batasannya Bahasa merupakan suatu bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, yang memiliki sebuah system (sistemis) dan bersifat arbitrer (manasuka sigunakan oleh masyarakat) dan merupakan hasil kesepakatan dari masyarakat itu sendiri (konvensi), karena itu bahasa yang digunakan antara satu daerah dengan daerah lain selalu ada perbedaan.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan antara satu dengan yang lainnya, seperti bahasa batak, bahasa sunda, dan bahasa jawa. Berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan. Dan mulai dari saat itu bahasa indonesia dijadikan sebagai bahasa resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan dan bahasa Indonesia juga menggambarkan identitas dan mengukur tinggi rendahnya kebudayaan bangsa indonesia.
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirinya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Sejak saat itu masyarakat mulai menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupannya sehar- hari untuk berbicara, walaupun masih banyak masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing karena masih susah untuk beradaptasi dengan sesuatu yang baru.
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia, bahasa persatuan Indonesia.
    Perkembangan bahasa indonesia pada zaman sekarang sudah mengalami banyak perubahan, rata-rata orang sekarang menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Namun dalam perkembangannya, tidak semua perubahan itu memiliki sifat positif, ada juga yang negatif khususnya bagi para remaja, banyak dari para pemuda atau remaja zaman sekarang menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku atau tidak sesuai dengan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sebagian dari mereka mengutip dari ejaan bahasa asing ataupun merubah bahasa indonesia yang sudah baku tersebut atau sering disebut bahasa gaul.
    Bukan hal yang mustahil bahasa indonesia esok akan menjadi bahasa perdaban dunia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. Karena jika dilihat dari struktur dan pembacaan bahasa Indonesia yang sangat sederhana, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang tidak sulit untuk dipelajari. Suatu bukti yang meyakinkan bila esok bahasa Indonesia akan menjadi bahasa peradaban dunia, lebih dari 50 negara di Dunia telah mempelajari dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai satu diantara mata pelajaran di sekolah mereka. Kita sebagai pemilik bahasa Indonesia harus banggga karena bahasa kita dipelajari bangsa lain. Dan kita sebagai pemilik dan pengguna bahasa Indonesia yang asli, harus konsisten dan bersikap positif terhadap bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  29. Nama : Wiwit Witasari
    Kelas : 2B
    NPM : 092151045
    Jurusan : FKIP Matematika

    1. Defnisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sadar, memiliki sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi, bersifat arbitrer atau secara manasuka digunakan oleh masyarakat dan bersifat konvensional berdasarkan kesepakatan masyarakat.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Beberapa fakta histories perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis buku yang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Penyempurnaan ejaan
    Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:
    1. Ejaan van Ophuijsen
    Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
    2. Ejaan Republik
    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi.
    3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
    Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
    4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
    Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

    Sumber :
    http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/04/sejarah-perkembangan-bahasa.html
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    BalasHapus
  30. Nama : Faujiah
    NPM : 092151072
    Jur : FKIP Matematika UNSIL
    kelas: 1B

    Tugas 1

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem yang digunakan secara manusiawi dan merupakan hasil kesepakatan masyarakat.

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  31. Nama : Faikah Mutiah
    NPM : 092151074
    Jur : FKIP Matematika UNSIL
    Kelas: 1B

    Tugas 1

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem yang digunakan secara manusiawi dan merupakan hasil kesepakatan masyarakat.

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  32. Nama: Ai Nurdiani
    NPM : 092151066
    Kelas : 2b
    jurusan: FKIP Matematika
    1. Defnisikan pengertian bahasa berdasarkan empat batasan bahasa yang Anda peroleh di kelas!
    jawaban:
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    2.Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.
    Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    a. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    b. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    c. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa InBahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.

    BalasHapus
  33. Nama : Yani Nurlayinah
    NPM : 092151051
    FKIP Matematika IB
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, yang bersistem, yang tersusun dari rangkaian fonem atau huruf, di gunakan secara Arbitrer (secara manusiawi) dan konvensi (kesepakatan orang banyak yang menghasilkan bahasa baru)
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia diawali dengan munculnya bahasa Melayu kuno sebagai bahasa perhubungan (linguafranca) di wilayah Nusantara, bahkan hampir di seluruh Asia Tenggara. Hal ini kemudian berlanjut, pada masa kerajaan Sriwijaya (pada abad ke 7 masehi), yang menggunakan bahasa Melayu kuno sebagai bahasa kenegaraan. Hal tersebut dibuktikan dengan prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Kedukan Bukit (683M), Talang Tuwo (684M) di Sumatera Selatan. Pada zaman Sriwijaya bahasa Melayu juga digunakan untuk mempelajari buku-buku ajaran agama Budha, bahasa perhubungan antar suku, serta bahasa perdagangan baik sesama suku di Nusantara maupun pedagang yang datang dari luar Nusantara.
    Pada abad ke-15 masa kesultanan Malaka, bahasa Melayu kuno mengalami perkembangan menjadi bentuk bahasa Melayu kuno yang resmi. Hal ini ditandai dengan digunakannya bahasa Melayu kuno di kalangan keluarga kerajaan di wilayah Sumatera, Jawa dan semenanjung Malaka. Dengan bentuk bahasa yang lebih halus dan penuh sindiran, bahasa Melayu kuno ini kemudian dikenal dengan bahasa Melayu Tinggi.
    Akhir abad ke 19 pemerintah Belanda menggunakan bahasa Melayu Tinggi untuk membantu administratsi bagi para pegawai pribumi. Sekolah-sekolah dijadikan tempat untuk mempromosikan karya-karya sastra dalam bahasa Melayu. Periode inilah bahasa Indonesia mulai terbentuk dan mulai terpisahkan dari bahasa Melayu Riau-Johor. Walaupun telah digunakan sebagai bahasa pergaulan, bahasa Melayu di Indonesia belumlah menjadi bahasa ibu. Karena masih digunakannya bahasa daerah sebagai bahasa ibu oleh tiap-tiap daerah di Indnesia.
    Memasuki abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua bagian. Indonesia di bawah kekuasaan Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen (tahun 1901) , sedangkan Malaysia di bawah kekuasaan Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson( tahun 1904). Ejaan Van Ophuijsen adalah ejaan resmi bahasa Melayu yang disusun oleh Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim pada tahun 1896.
    Pada tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan badan penerbit buku-buku bacaan yaitu Taman Bacaan Rakyat, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Balai Pustaka(tahun 1917). Melalui Balai Pustaka ini banyak diterbitkan karya-karya seperti novel Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam maupun cara memelihara kesehatan, sebagai media bagi penyebaran bahasa Melayu di masyarakat luas.
    Pada Tanggal 28 Oktober 1928, atas usulan Muhamad Yamin, Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada peristiwa Sumpah Pemuda.
    Tanggal 16 Agustus 1972 H.M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR, yang diikuti oleh penetapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah di seluruh wilayah Indonesia, pada tanggal 31 Agustus 1972 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
    Dalam perkembangannya, bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh para sastrawan dari Ranah Minang seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar.

    BalasHapus
  34. Nama : Arini malihatun
    NPM : 092151058
    Jur : FKIP Matematika UNSIL
    Kelas: 1B

    Tugas 1

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang bersistem berisi rangkaian fonem atau huruf yang digunakan secara manusiawi atau arbitrer dan merupakan hasil kesepakatan masyarakat (konvensi).

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Nama : Vivi Firdha Amalia
    NPM : 092151284
    Kelas: I-G
    FKIP Matematika

    1. Bahasa adalah bunyi yang keluar dari ucap manusia secara sistemis yang memiliki arbitrer (digunakan secara suka-suka), serta berasal dari hasil konvensi (kesepakatan) manusia.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuno) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran.
    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab danbahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12.
    Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur".Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis maupun bahasa setempat. Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara, misalnya di Manado, dan Kupang. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19).
    Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menuliskamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggrismengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
    Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulanMuhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta.

    sumber : Wikipedia

    BalasHapus
  37. Nama : Desi Intan Permani
    NPM : 092151171
    Kelas : 1 – E
    Jur. : Pendidikan Matematika
    Fak. : FKIP

    Tugas 1
    Pengertian bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau secara suka-suka yang biasanya oleh masyarakat dan merupakan kesepakatan manusia (konvensi)

    Tugas 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  38. Nama:Yuni Yuningsih
    NPM :092151033
    1A
    Pend.Matematika
    Tugas 1

    Pengertian bahasa menurut empat batasan,Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk komunikasi,kerja sama,dan identifikasi secara manasuka dan atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi)

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  39. Nama: Nita Ayu Lestari
    NPM : 092151001
    1A
    Pend.Matematika

    Tugas 1

    Pengertian bahasa menurut empat batasan, bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer/yang digunakan oleh masyarakat secara manasuka dan atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi)

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  40. Nama: Lenih
    NPM : 092151013
    1A
    Pend.Matematika

    Tugas 1

    Pengertian bahasa menurut empat batasan,bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi,kerjasama,dan identifikasi diri serta atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi)

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  41. Nama:Lenih
    NPM :092151013
    1A
    Pend.Matematika

    Tugas 1

    Pengertian bahasa menurut empat batasan,bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer/yang digunakan oleh masyrakat untuk berkomunikasi,kerjasama,identifikasi diri dan juga atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi)

    Tugas 2SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  42. Nama : Kokom Komariah
    NPM : 092151090
    Kelas : 1 C
    Jursn : Matematika



    TUGAS I
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.


    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    BalasHapus
  43. Nama :Dela Nurholida
    NPM :092151117
    jursan : Pend.Matematika



    PENGERTIAN BAHASA

    Pengertian bahasa menurut empat batasan,bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer/yang digunakan oleh masyrakat untuk berkomunikasi,kerjasama,identifikasi diri dan juga atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi)



    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  44. Nama :CARTIWI
    NPM :092151108
    Kelas :1c
    FKIP Pend. MATEMATIKA


    TUGAS I
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    BalasHapus
  45. Nama : Pia popiyana
    Kelas : 2B
    NPM : 092151050
    Jurusan : FKIP Matematika

    1.Pengertian bahasa menurut 4 batasan?
    Jawab : Bahasa Indonesia adalah alat bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer yang di gunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dan atas persetujuan sebelumnya masyarakat itu sendiri.
    2.Bagaimanakah Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia?
    Jawab: Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
    Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
    Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan Bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
    Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat.

    BalasHapus
  46. nama : riky mardiansyah
    npm : 092151198
    kelas : 2e
    FKIP Matematika

    jawaban :

    1. Definisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sadar, bermakna dan berartikulasi yang memiliki sebuah sistem tetapi tidak diatur oleh lembaga perumusnya, dan secara manasuka digunakan oleh masyarakat akibat adanya interaksi antar penguna bahasa tersebut serta digunakan berdasarkan kesepakatan masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut.

    2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  47. rizky husnul ramdani
    092151191
    1E pendidikan matematika



    1. menurut saya bahasa merupakan bunyi yang sistematik, yang dihasilkan alat ucap manusia,dan disusun secara manasuka sesuai dengan konversi para penggunanya.


    2.sejarah perkembangan bahasa indonesia
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  48. Nama :Riyan Dina Mardiana
    NPM : 092151200
    Kls : FKIP Matematika 1E
    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:
    1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
    2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
    3. suatu kesatuan sistem makna
    4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
    5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
    6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
    SEJARAH BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa IndonesiaBahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

    BalasHapus
  49. Tugas 1
    Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki makna dan bersifat arbitrer dan telah menjadi kesepakatan masyarakat bersama.


    Tugas 2
    SEJARAH BAHASA INDONESIA


    Bahasa Melayu Kuno itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan Bahasa Melayu Kuno. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
    Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Nama : APENDI
    Kelas; 1B
    NPM : 092151052

    BalasHapus
  50. NAMA : HERNAWATI
    KELAS : 2F FKIP MATEMATIKA
    NPM : 092151253
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat sistemis, arbitrer (bahasa dapat digunakan secara suka-suka tanpa ada aturan yag mengikat), dan bahasa bersifat konvensi artinya bahasa merupakan suatu hasil keputusan bersama dari suatu masyarakat)
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    BalasHapus
  51. TUGAS I
    Pengertian Bahasa

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

    TUGAS II
    Sejarah Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Nama : Yuliana
    NPM : 092151055
    Kelas : 2B
    Jur. : Pend. Matematika

    BalasHapus
  52. Nama :uban subandi
    Npm :092151030
    Kelas :1.A
    Fak/jur :fkip/matematika

    1. Definisi/Pengertian Bahasa Bahasa Indonesia
    Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
    1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
    2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
    3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
    Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi
    2. Sejarah perkembangan bahasa indonesia
    Sejarah
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

    BalasHapus
  53. 1. Pengertian bahasa menurut 4 batasannya:
    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi.
    Definisi bahasa adalah sebagai berikut:
    1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
    2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
    3. suatu kesatuan sistem makna
    4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
    5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
    6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.

    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)




    Nama : Risna Cahyani
    NPM : 092151175
    Kelas: E
    Prodi: Pend. Matematika

    BalasHapus
  54. yosep nuryana fitra11 Maret 2010 pukul 20.30

    1. Bahasa adalah pesan dari pusat saraf sebagai akibat dari gendang telinga uang bereaksi karena perubahan-perubahan tekanan udara yang bersifat primer maupun sekunder yang tersusun menurut suatu pola terdiri atas sub-sub sistem yang digunakan secara manasuka yang dideskripsikan menjadi fungsi transaksional dan sebagai pengungkapan hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi yang dideskripsikannya menjadi fungsi interaksional.
    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Bahasa Indonesia sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.

    Nama : yosep nuryana fitra
    NPM : 092151079
    Kelas: 2b
    Prodi: Pend. Matematika

    BalasHapus
  55. 1.Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat sistemis, arbitrer (bahasa dapat digunakan secara suka-suka tanpa ada aturan yag mengikat), dan bahasa bersifat konvensi artinya bahasa merupakan suatu hasil keputusan bersama dari suatu masyarakat)
    2.Sejarah Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    BalasHapus
  56. 1.Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat sistemis, arbitrer (bahasa dapat digunakan secara suka-suka tanpa ada aturan yag mengikat), dan bahasa bersifat konvensi artinya bahasa merupakan suatu hasil keputusan bersama dari suatu masyarakat)
    2.Sejarah Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Nama : sudaryono
    NPM : 092151061
    Kelas: 2b
    Prodi: Pend. Matematika

    BalasHapus
  57. 1. Definisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sadar, bermakna dan berartikulasi yang memiliki sebuah sistem tetapi tidak diatur oleh lembaga perumusnya, dan secara manasuka digunakan oleh masyarakat akibat adanya interaksi antar penguna bahasa tersebut serta digunakan berdasarkan kesepakatan masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut.
    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Bahasa Indonesia sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.

    Nama : ari andriansyah
    NPM : 092151067
    Kelas: 2b
    Prodi: Pend. Matematika

    BalasHapus
  58. tia iqbal hembara11 Maret 2010 pukul 20.48

    1.Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat sistemis, arbitrer (bahasa dapat digunakan secara suka-suka tanpa ada aturan yag mengikat), dan bahasa bersifat konvensi.
    2.Sejarah Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Nama : tia iqbal hembara
    NPM : 092151062
    Kelas: 2b
    Prodi: Pend. Matematika

    BalasHapus
  59. I. DEFINISI BAHASA

    Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

    II. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    Penelusuran perkembangan bahasa Indonesia bisa dimulai dari pengamatan beberapa inskripsi (batu bertulis) atau prasasti yang merupakan bukti sejarah keberadaan bahasa Melayu di kepulauan Nusantara. Prasasti-prasasti itu mengungkapkan sesuatu yang menggunakan bahasa Melayu, atau setidak-tidaknya nenek moyang bahasa Melayu. Nama-nama prasasti adalah:Kedukan Bukit (683 Masehi), Talang Tuwo (684 Masehi), Kota Kapur (686 Masehi), Karang Brahi (686 Masehi), Gandasuli (832 Masehi), Bogor (942 Masehi), dan Pagaruyung (1356) (Abas, 1987: 24). Prasasti-prasasti itu memuat tulisan Melayu Kuno yang bahasanya merupakan campuran antara bahasa Melayu Kuno dan bahasa Sanskerta.

    Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di tepi Sungai Tatang di Sumatera Sedlatan, yang bertahun 683 Masehi atau 605 Saka ini dianggap prasasti yang paling tua, yang memuat nama Sriwijaya.

    Prasasti Talang Tuwo, bertahun 684 Masehi atau 606 Saka, menjelaskan tentang konstruksi bangunan Taman Srikestra yang dibangun atas perintas Hyang Sri-Jayanaca sebagai lambang keselamatan raja dan kemakmuran negeri. Prasasti ini juga memuat berbagai mantra suci dan berbagai doa untuk keselamatn raja.

    Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangsa dan prasasti Karang Brahi di Kambi, keduanya bertahun 686 Masehi atau 608 Saka, isinya hampir sama, yaitu permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk keselamatan kerajaan Sriwijaya, agar menghukum para penghianat dan orang-orang yang memberontak kedaulatan raja. Juga berisi permohonan keselamatan bagi mereka yang patuh, taat, dan setia kepada raja Sriwijaya.
    Jika berbagai prasasti tersebut bertahun pada zaman Sriwijaya, bisa disimpulka bahwa bahasa Melayu Kuno pada zaman itu telah berperan sedbagai lingua franca. Atau, ada kemungkinan sebagai bahasa resmi pada zaman Sriwijaya. Kesimpulan ini diperkiat oleh keterangan I Tsing tentang bahasa itu bahwa bersama dengan bahasa Sanskerta, bahasa Melayu (diistilahkan Kw’en Lun) memegang peranan penting di dalam kehidupan politik dan keagamaan di negara itu (Sriwijaya.

    Selain berbagai prasasti tersebut, terdapat pula beberapa catatan yang bisa dijadikan sumber informasi tentang asal-usul bahasa Melayu. Sejarah kuno negeri Cina turut membuktikan tentang keberadaan bahasa Melayu tersebut. Pada awal masa penyebaran agama Kristen, pengembara-pengembara Cina yang berkunjung ke Kepulauan Nusantara menjumpai adanya berbagai lingua franca yang mereka namai Kw’en Lun di Asia
    Tenggara. Salah satu di antara Kw’en Lun itu oleh I Tsing diidentifikasi di dalam Chronicle-nya sebagai bahasa Melayu.

    Untuk keperluan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, Traktat London (Perjanjian London) 1824 antara pemerintah Inggris dan Belanda merupakan tonggak sejarah yang sangat penting. Sebab, pada traktat itu antara lain berisi kesepakatan pembagian dua wilayah, yaitu: (1) Semenanjung Melayu dan Singapura besera pulau-pulau kecilnya menjadi kekuasaan kolonial Inggris; dan (2) Kepulauan Nusantara (Kepulauan Sunda besar: pulau-pulau Sumatera, Jawa, sebagian Borneo/kalimantan, dan Sulawesi; Kepulauan Sunda kecil: pulau-pulau Bali, LOmbok, Flores, Sumbawa, Sumba, sebagian Timor, dan lain-lain; Kepulauan Maluku dan sebagian Irian) menjadi kekuasaan kolonial Belanda.

    Oleh karena itu, perkembangan bahasa Melayu ini dapat dikelompokkan menjadi dua periode, yaitu (1) periode sebelumm Traktat London, dan (2) periode setelah Traktat London.

    Nama : Rifki Ikhsan Pratama
    Kelas : 2C
    NPM : 092151110
    Jur : FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  60. 1. Pengertian bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau secara manasuka, dan merupakan kesepakatan manusia (konvensi)yang dideskripsikan menjadi fungsi transaksional dan sebagai pengungkapan hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi yang dideskripsikannya menjadi fungsi interaksional.
    2.Sejarah Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa IndonesiaBahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Nama : agi adi nugraha
    NPM : 092151064
    Kelas: 2b
    Prodi: Pend. Matematika

    BalasHapus
  61. bahasa adalah bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.
    BAHASA MELAYU
    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu sebagai bahasa kenegaraan. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik. Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.
    Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda.
    Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di “dunia timur”. Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal.
    Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
    Bahasa Indonesia
    Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah “embrio” bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
    Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur (“Komisi Bacaan Rakyat” - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai “bahasa persatuan bangsa” pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36).
    Nama : Fera Fitria
    Kelas : 2C
    NPM : 092151099
    Jur : FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  62. 1. Pengertian bahasa menurut batasan-batasannya :
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia,dan merupakan sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal yang bersifat arbitrer,sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki.

    2.Sejarah perkembangan bahasa Indonesia

    -PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara.

    -PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Untuk lebih mengetahui perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia sejak awalnya, maka kita perlu mengetahui beberapa fakta histories seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial

    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.

    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).


    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial

    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis bukuyang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.

    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan

    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu.

    Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.

    Nama : Chika Ayu Septiani
    Kelas : 1G
    NPM : 092151265
    Jur : FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  63. 1. pengertian bahasa menurut batasannya.
    bunyi berartikulasi yang keluar dari alat ucap manusia yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

    2. sejarah perkembangan bahasa indonesia
    Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat).
    Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke Nusantara mendirikan sekolah-sekolah. Mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar. Kegagalan dalam mempergunakan bahasa-bahasa barat itu, memuncak dengan keluarnya keputusan pemerintah colonial, KB 1871 No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberikan dalam bahasa daerah atau bahasa Melayu.
    Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu. Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan. Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Sejarah telah mencatat bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi bagi penentuan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, karena pada waktu itu pertama kali kita mengikrarkan sumpah yang berbunyi:
    1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu Tanah Air Indonesia
    2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia
    3. Kami putra-putri Indonesia mengaku menjunjung persatuan yaitu bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)


    Nama : Dwita maulydiawaty S
    Kelas : 2c
    NPM : 092151094
    jur : FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  64. Nama : Angga Febriana
    NPM : 092151125
    Jurusan : FKIP Matematika
    1. Batasan Pengertian Bahasa
    Bahasa itu bunyi, berarti bahasa adalah ucapan yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa itu sistemiik yaitu mempunyai aturan dan berpola. Manasuka, berarti bahasa itu bisa muncul tanpa alasan asalkan dimengerti. konvensional berarti bersifat umum dan telah disepakati bersama.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    Sejarah
    Masa lalu sebagai bahasa Melayu
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.

    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.[10] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
    Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.[12] Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
    "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."[13]
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.[14]

    BalasHapus
  65. Nama :Gretta Novianti
    NPM :092151128
    Kelas : 2D
    Jurusan :FKIP Matematika

    1.Definisi Bahasa Menurut Batasannya
    Adapun pengertian Bahasa itu sendiri adalah kesatuan bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, memiliki sistem, konvensi yang merupakan hasil dari kesepakatan dan bersifat arbitrer yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  66. Nama : Anisa Samrotu Puadia
    NPM : 092151111
    Semester/Kelas : 2 C
    Jurusan :Pend.Matematika

    1. Batasan
    Bahasa itu bunyi
    Bahasa adalah bunyi,berarti bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

    Bahasa itu sistematik/sistemis,
    Sistematik artinya beraturan atau berpola. Bahasa memiliki sistem bunyi dan sistem makna yang beraturan. Dalam hal bunyi, tidak sembarangan bunyi bisa dipakai sebagai suatu simbol dari suatu rujukan (referent) dalam berbahasa. Bunyi mesti diatur sedemikian rupa sehingga terucapkan. Kata pnglln tidak mungkin muncul secara alamiah, karena tidak ada vokal di dalamnya. Kalimat Pagi ini Faris pergi ke kampus, bisa dimengarti karena polanya sitematis, tetapi kalau diubah menjadi Pagi pergi ini kampus ke Faris tidak bisa dimengarti karena melanggar sistem.
    Mengapa demikian ? Karena bahasa itu beraturan dan berpola.

    Bahasa itu manasuka (Arbitrer)
    Manasuka atau arbiter adalah acak , bisa muncul tanpa alasan. Kata-kata (sebagai simbol) dalam bahasa bisa muncul tanpa hubungan logis dengan yang disimbolkannya. Mengapa makanan khas yang berasal dari Garut itu disebut dodol bukan dedel atau dudul ?
    Bukti di atas menjadi bukti bahwa bahasa memiliki sifat arbitrer, mana suka, atau acak semaunya. Pemilihan bunyi dan kata dalam hal ini benar-benar sangat bergantung pada konvensi atau kesepakatan pemakai bahasanya. Orang Sunda menamai suatu jenis buah dengan sebutan cau, itu terserah komunitas orang Sunda, biarlah orang Jawa menamakannya gedang, atau orang Betawi menyebutnya pisang.

    Bahasa itu Konveksi
    Bahasa merupakan konveksi maksudnya bahasa merupakan hasil kesepakatan bersama yang kemudian dijadikan kebiasaan atau menjadi bahasa sehari-hari.


    Indonesia secara etimologi berasal dari kata indos (hindu) yang berarti kepulauan dan nesos yang berarti sebelah timur. Dari dua kata ini kemudian dapat didefinisikan bahwa Indonesia merupakan kepulauan yang terletak disebelah timur yang masyarakatnya sebagian besra agama Hindu. Pengertian ini dapat dipahami sebab sebab Indonesia secara geografis merupakan bagian tertimur dalam peta dunia, sedangkan masyarakatnya sampai sekarang masih mencerminkan budaya Hindu yang kuat(walaupun agama islam sekarang yang dominan). Pengertian Indonesia kemudian berkembang menjadi nama negara, nama bahasa yang merupakan salah satu bahasa dari rumpun Melanisia.Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah.

    BalasHapus
  67. Nama : Angga Febriana
    Semester/ Kelas : 2C
    NPM : 092151125
    Jurusan : FKIP Matematika
    1. Batasan Pengertian Bahasa
    Bahasa itu bunyi, berarti bahasa adalah ucapan yang keluar dari alat ucap manusia. Bahasa itu sistemiik yaitu mempunyai aturan dan berpola. Manasuka, berarti bahasa itu bisa muncul tanpa alasan asalkan dimengerti. konvensional berarti bersifat umum dan telah disepakati bersama.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    Sejarah
    Masa lalu sebagai bahasa Melayu
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.

    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.[10] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
    Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.[12] Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
    "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."[13]
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.[14]

    BalasHapus
  68. randi purnomo
    092151197
    1E Pendidikan matematika

    1.Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia yang bersipat sistemik, yaitu memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal dan diatur oleh para penggunanya, tidak diatur oleh lembaga perumus tertentu, disusun secara manasuka sesuai dengan konversi para penggunanya,yang lahir secara kebetulan (menghasilkan bahasa yang baru) dari hasil kesepakatan, akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya.


    2.A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  69. Rina Anggraeni
    092151098
    2C/Pend.Matematika


    1. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan oleh alat lain. Bahasa itu manusiawi,artinya hanya manusia yang mampu menghasilkan bahasa. Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik.Hal ini berarti bahasa memiliki seperangkat system tertentu,perangkat inilah yang menentukan struktur apa yang akan diucapkan.Pemakaian bahasa dan kebiasaan berbahasa yang tidak diatur oleh lembaga perumus tertentu juga membuktikan bahwa bahasa itu bersifat sistematik dengan arti bahwa aturan pemakaian dan kebiasaan berbahasa diatur olkeh para penggunanya. Bahasa itu arbitrer,artinya bahasa disusun secara kebetulan. Jadi,bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya, namun demikian bunyi bahasa yang manasuka dan lahir secara kebetulan ini tentunya mengandung arti. Oleh sebab itu selain arbitrer bahasa juga simbolik. Hali ini berarti bahasa merupakan symbol-simbol tertentu yang memiliki makna bagi para penuturnya.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    A. Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Merdeka
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  70. Eli Handayani
    092151126
    2C/Pend.Matematika

    1. Bahasa sebagai alat komunikasi mengandung pemahaman yang cukup dalam karena proses komunikasi dapat terjadi apabila penerima pesan mampu memahami apa yang dimaksud oleh pengirim pesan. Peran bahasa disini adalah menjembatani makna atau gagasan yang ingin disampaikan. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan oleh alat lain. Bahasa itu manusiawi,artinya hanya manusia yang mampu menghasilkan bahasa. Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik. Hal ini berarti bahasa memiliki seperangkat system tertentu,perangkat inilah yang menentukan struktur apa yang akan diucapkan.Pemakaian bahasa dan kebiasaan berbahasa yang tidak diatur oleh lembaga perumus tertentu juga membuktikan bahwa bahasa itu bersifat sistematik dengan arti bahwa aturan pemakaian dan kebiasaan berbahasa diatur olkeh para penggunanya. Bahasa itu arbitrer,artinya bahasa disusun secara kebetulan. Jadi,bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya, namun demikian bunyi bahasa yang manasuka dan lahir secara kebetulan ini tentunya mengandung arti. Oleh sebab itu selain arbitrer bahasa juga simbolik. Hal ini berarti bahasa merupakan symbol-simbol tertentu yang memiliki makna bagi para penuturnya.
    2. Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia
    Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti kepada para pendengar dan dapat di pahami

    BalasHapus
  71. NAMA : YULIA HERMAYANTI
    NPM : 092151107
    KELAS : 2C
    JURUSAN : PEND. MATEMATIKA

    TUGAS 1
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri.Bahasa itu arbitrer,artinya bahasa disusun secara kebetulan. Jadi,bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya, namun demikian bunyi bahasa yang manasuka dan lahir secara kebetulan ini tentunya mengandung arti.Selain itu juga bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik.

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    D. FUNGSI BAHASA INDONESIA
    Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar alat komunikasi. Tetapi bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga dan dapat mempersatukan suku – suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
    Selain itu bahasa Indonesia mempunyai fungsi, yaitu :
    1. Sebagai lambang kebanggaan nasional.
    2. Sebagai lambang identitas nasional.
    3. Sarana penyatuan bangsa dan sarana perhubungan antar budaya.
    4. Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan.

    BalasHapus
  72. Nama :Ine Cumantina
    NPM :092151002
    Kelas:1A
    Prodi:FKIP MATEMATIKA

    1. Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  73. NAMA : FITRI NURROMADAN
    NPM : 092151170
    KELAS : D
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
    Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.
    Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri.

    BalasHapus
  74. Nama : Mufti Yusuf
    NPM : 092151133
    Kelas : D

    1.Pengertian bahasa
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer dan sistemis yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi

    2.Sejarah Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu, seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.
    Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “Jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia.” atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia.”
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
    Sejarah
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.

    BalasHapus
  75. Nama : Opik Hermana
    NPM : 092151144
    Kelas : D

    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri


    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu, seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.
    Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “Jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia.” atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia.”
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

    BalasHapus
  76. Nama : Rusdiyanto
    NPM : 092151018
    Kelas : 1 A
    Jurusan : Pendidikan Matematika


    1.Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersipat sistemik, yaitu tersusun menurut suatu pola tertentu yang dikenal, diatur dan disepakati oleh para penggunanya, yang lahir secara kebetulan (dapat menghasilkan bahasa yang baru) dari hasil kesepakatan, yang kemudian digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi dan bekerja sama.


    2.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.

    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa dan Pulau Luzon. Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.

    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu.

    Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor(pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.

    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

    Intervensi pemerintah akan bahasa semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

    BalasHapus
  77. Eva Faridah
    092151088
    2C/Pend.Matematika

    Tugas 1
    Bahasa adalah bunyi yang di hasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut. Udara yang keluar dari paru-paru itu ada yang terhambat dan ada pula yang tidak terhambat, ada yang keluar lewat mulut ada pula yang keluar dari hidung. Oleh karena itu, bahasa itu manusiawi, artinya hanya manussia yang mampu menghasilkan bahasa.
    Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik. Hal ini berarti bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal oleh para penuturnya. Perangkat inilah yang menentukan strukur apa yang akan di ucapkan. Bahwa bahasa itu sistematik juga dapat di buktikan dengan pemakaian bahasa dan kebiasaan berbahasa yang tidak diatur oleh lembaga perumus tertentu. Aturan pemakaian dan kebiasaan berbahasa diatur oleh para penggunanya.
    Bahasa itu arbitrer, artinya bahasa disusun secara manasuka sesuai dengan konversi atau hasil kesepakatan para penggunanya. Arbitrer juga dapat diartikan secara kebetulan. Jadi bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya. Namun demikian bunyi bahasa yang manasuka dan lahir secara kebetulan itu tentunya mengandung arti.

    Tugas 2
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
    Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan.
    Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagisekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa melayu merupakan bahasa yang kurang berarti. Di Indonesia, bahasaitu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera. Namun justru karena pertimbangan itu jualah pemilihan bahasa jawa akan selalu dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
    Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui, bahasa jawa mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.
    Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai ligua France.
    Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman sriwijaya saja karena di jawa tengah (Banda Suli) juga ditemuka prasasti berangka tahun 832 M dan dibogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa melayu kuno.
    Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.

    BalasHapus
  78. N.Desi Permanasari12 Maret 2010 pukul 10.50

    N. Desi Permanasari
    092151109
    2C/Pend.Matematika

    1. Bahasa adalah bunyi yang di hasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut. Udara yang keluar dari paru-paru itu ada yang terhambat dan ada pula yang tidak terhambat, ada yang keluar lewat mulut ada pula yang keluar dari hidung. Oleh karena itu, bahasa itu manusiawi, artinya hanya manussia yang mampu menghasilkan bahasa.
    Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik. Hal ini berarti bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal oleh para penuturnya. Perangkat inilah yang menentukan strukur apa yang akan di ucapkan. Bahwa bahasa itu sistematik juga dapat di buktikan dengan pemakaian bahasa dan kebiasaan berbahasa yang tidak diatur oleh lembaga perumus tertentu. Aturan pemakaian dan kebiasaan berbahasa diatur oleh para penggunanya.
    Bahasa itu arbitrer, artinya bahasa disusun secara manasuka sesuai dengan konversi atau hasil kesepakatan para penggunanya. Arbitrer juga dapat diartikan secara kebetulan. Jadi bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya. Namun demikian bunyi bahasa yang manasuka dan lahir secara kebetulan itu tentunya mengandung arti.

    2. Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau

    BalasHapus
  79. Nama : Sri Sundari
    NPM : 092151248
    Kelas : 1 F / Pend. Matematika

    - PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sistem / secara sistematis yang bersifat arbitrer (secara suka - suka) dan berkaitan dengan konvensi atau kesepakatan.


    - SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    •Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    •Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    •Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    •Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    •Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2.Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3.Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. FUNGSI BAHASA INDONESIA
    Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar alat komunikasi. Tetapi bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga dan dapat mempersatukan suku – suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
    Selain itu bahasa Indonesia mempunyai fungsi, yaitu :
    1.Sebagai lambang kebanggaan nasional.
    2.Sebagai lambang identitas nasional.
    3.Sarana penyatuan bangsa dan sarana perhubungan antar budaya.
    4.Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan.

    BalasHapus
  80. NAMA :SHINTIA HAERANI
    NPM :092151070
    KELAS:IB
    JUR :FKIP.MATEMATIKA

    TUGAS I
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem, yang bersifat arbitrer atau digunakan oleh manusia secara manasuka dan merupakan kesepakatan masyarakat tersebut (konveksi).

    TUGAS II
    Sekilas Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia diawali dengan munculnya bahasa Melayu kuno sebagai bahasa perhubungan (linguafranca) di wilayah Nusantara, bahkan hampir di seluruh Asia Tenggara. Hal ini kemudian berlanjut, pada masa kerajaan Sriwijaya (pada abad ke 7 masehi), yang menggunakan bahasa Melayu kuno sebagai bahasa kenegaraan. Hal tersebut dibuktikan dengan prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Kedukan Bukit (683M), Talang Tuwo (684M) di Sumatera Selatan. Pada zaman Sriwijaya bahasa Melayu juga digunakan untuk mempelajari buku-buku ajaran agama Budha, bahasa perhubungan antar suku, serta bahasa perdagangan baik sesama suku di Nusantara maupun pedagang yang datang dari luar Nusantara.

    Pada abad ke-15 masa kesultanan Malaka, bahasa Melayu kuno mengalami perkembangan menjadi bentuk bahasa Melayu kuno yang resmi. Hal ini ditandai dengan digunakannya bahasa Melayu kuno di kalangan keluarga kerajaan di wilayah Sumatera, Jawa dan semenanjung Malaka. Dengan bentuk bahasa yang lebih halus dan penuh sindiran, bahasa Melayu kuno ini kemudian dikenal dengan bahasa Melayu Tinggi.

    Akhir abad ke 19 pemerintah Belanda menggunakan bahasa Melayu Tinggi untuk membantu administratsi bagi para pegawai pribumi. Sekolah-sekolah dijadikan tempat untuk mempromosikan karya-karya sastra dalam bahasa Melayu. Periode inilah bahasa Indonesia mulai terbentuk dan mulai terpisahkan dari bahasa Melayu Riau-Johor. Walaupun telah digunakan sebagai bahasa pergaulan, bahasa Melayu di Indonesia belumlah menjadi bahasa ibu. Karena masih digunakannya bahasa daerah sebagai bahasa ibu oleh tiap-tiap daerah di Indnesia.
    Memasuki abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua bagian. Indonesia di bawah kekuasaan Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen (tahun 1901) , sedangkan Malaysia di bawah kekuasaan Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson( tahun 1904). Ejaan Van Ophuijsen adalah ejaan resmi bahasa Melayu yang disusun oleh Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim pada tahun 1896.

    Pada tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan badan penerbit buku-buku bacaan yaitu Taman Bacaan Rakyat, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Balai Pustaka(tahun 1917). Melalui Balai Pustaka ini banyak diterbitkan karya-karya seperti novel Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam maupun cara memelihara kesehatan, sebagai media bagi penyebaran bahasa Melayu di masyarakat luas.

    Pada Tanggal 28 Oktober 1928, atas usulan Muhamad Yamin, Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada peristiwa Sumpah Pemuda.

    Tanggal 16 Agustus 1972 H.M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR, yang diikuti oleh penetapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah di seluruh wilayah Indonesia, pada tanggal 31 Agustus 1972 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
    Dalam perkembangannya, bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh para sastrawan dari Ranah Minang seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar.

    BalasHapus
  81. Nama : Nunu Nurudin
    Kelas : 1 D
    NPM : 092151134
    Mata Kuliah : B. Indonesia

    Tugas 1

    Pengertian bahasa menurut empat batasan. Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer/yang digunakan oleh masyrakat untuk berkomunikasi, bekerjasama, identifikasi diri dan juga atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi).
    Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bunyi bahasa merupakan bunyi yang merupakan perwujudan dari setiap bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa adalah bunyi yang menjadi perhatian para ahli bahasa.

    Tugas 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    C. PERANAN BAHASA INDONESIA

    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Di dalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    D. FUNGSI BAHASA INDONESIA

    Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar alat komunikasi. Tetapi bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga dan dapat mempersatukan suku – suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
    Selain itu bahasa Indonesia mempunyai fungsi, yaitu :
    1. Sebagai lambang kebanggaan nasional.
    2. Sebagai lambang identitas nasional.
    3. Sarana penyatuan bangsa dan sarana perhubungan antar budaya.
    4. Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan.

    BalasHapus
  82. Nama :Titin Rosmayati
    NPM :092151004
    Kelas :1.A


    Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  83. NAMA : MARLINA SUHARTATI
    NPM : 092151036
    KELAS : 1A Matematika
    1. Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  84. NAMA : NISA FITRIAH
    NPM : 092151020
    KELAS : 1A Matematika
    1. Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi

    BalasHapus
  85. Linda Fitria Dewi12 Maret 2010 pukul 11.59

    Linda Fitria Dewi
    092151251
    1 F / Pend. Matematika

    1. Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sistem yang bersifat arbitrer dan berkaitan dengan konvensi atau kesepakatan.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    •Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    •Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    •Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    •Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    •Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2.Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3.Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    BalasHapus
  86. Nama : Teni Sri Rahayu
    NPM : 092151023
    Kelas : 2A
    Program Studi : Pendidikan Matematika


    A.PENGERTIAN BAHASA
    Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

    Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

    B.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  87. Nama : Dede Andri. H
    NPM : 092151093
    Kelas : 1-C
    Pendidikan Matematika

    1.Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer (tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan bersipat sistemik, yaitu tersusun menurut suatu pola tertentu yang dikenal, diatur dan disepakati oleh para penggunanya, yang lahir secara kebetulan (dapat menghasilkan bahasa yang baru) dari hasil kesepakatan, yang kemudian digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi dan bekerja sama dan untuk identifikasi diri.

    2. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan Bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
    Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    BalasHapus
  88. Nama :Tresna Martiana
    NPM :092151290
    Kelas:1-G
    FKIP Matematika

    1. Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sistem dan digunakan secara suka-suka oleh masyarakat atau bersifat arbitter yang merupakan hasil kesepakatan masyarakat tertentu (konvensi).

    2. Sejarah perjembangan bahasa indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    sumber:
    http://ninityulianita.wordpress.com/2009/08/19/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    BalasHapus
  89. Nama:Khoerunnisa Syaefuddin
    NPM:092151281
    Kelas:G
    Prodi:Pend.Matematika
    1.Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan alat ucap manusia dan bersifat sistemis atau tersusun dengan teratur yang digunakan secara arditren (bebas) serta didasarkan pada konvensi (kesepakatan) suatu kelompok.
    2.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa Sunda-Sulawesi,yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi memakai bahasa Melayu sebagai bahasa kenegaraan.Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta,suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran.Abad ke-15 berkembang bentuk sebagai bahasa Melayu Klasik yang dipakai Kesultanan Melaka dalam perkembangannya disebut bahasa Melayu Tinggi.Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera,Jawa dan Semenanjung Malaya.Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi,sebagai akibat penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12.Kata-kata bahasa Arab seperti masjid dan kertas serta kata-kata Parsi seperti anggur dan tembakau masuk pada periode ini.Kedatangan pedagang Portugis,diikuti oleh Belanda,Spanyol dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu.Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari.Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi dan teknologi hingga awal abad ke-20.Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina lambat laun dipakai penutur bahasa Melayu.Kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari,seperti pisau dan cukong.
    Jan Huyghen van Linschoten(abad ke-17)dan Alfred Russel Wallace(abad ke-19)menyatakan bahwa bahasa orang Melayu dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur".Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis,bahasa Tionghoa,maupun bahasa setempat.Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara.Ada pula bahasa Melayu Tionghoa di Batavia.Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu.Varian lokal ini secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.Ketika pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu.Sejak itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged,sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu.Akhir abad ke-19 ada paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara:bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tapi memiliki standar.Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu.Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang perlahan mulai terpisah dari bentuk semula,bahasa Melayu Riau-Johor.Di tahun 1901,Indonesia mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.Perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau.Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945,karena pada saat itu UUD 1945 disahkan sebagai UUD Negara Republik Indonesia.Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa“Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia”(Bab XV,Pasal 36).

    BalasHapus
  90. 1. Bahasa
    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti.
    2. Sejarah perjembangan bahasa indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    sumber:
    http://ninityulianita.wordpress.com/2009/08/19/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    NAMA :Mira Listiakomala
    NPM :092151173
    KELAS:1/E
    Program Studi : Pendidikan Matematika

    BalasHapus
  91. Nama : Ade Kusmanto
    NPM : 092151124
    Kelas : 1-C
    Pendidikan Matematika
    bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang bersifat sistemis dan arbitrer, yang digunakan banyak orang dan berkaitan dengan konveksi atau kesepakatan.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan Bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
    Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    BalasHapus
  92. Nama : DENA NOVIANA BAYANUDIN
    NPM : 092151203
    Kelas : 1E
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Pengeertian bahasa menurut 4 batasan
    Arti bahasa menurut batasan bunyi adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia
    Arti bahasa menurut batasan arbitrer adalah hubungan yang sifatnya semena-mena antara signifie dan significant atau antara makna dan bentuk, kesemena-menaan ini dibatasi oleh kesepakatan antar penutur oleh sebab itu bahasa juga memiliki sifat konfensional ( kesepakatan )
    Arti bahasa menurut batasan system adalah bunyi merupakan suatu system dari lambing bunyi arbiterat atau juga suatu system dari sekian banyak system-sistem,suatu system dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam system-sistem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia da dipakai oleh masyarakat,komunikasi kerjasama dan identipikasi diri.

    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Pada saat bangsa Indonesia belum merdeka ,rata –rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk melakukan komunikasi.pada 28oktober 1928 bahasa indoneesia di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang tersirat dalam isi sumpah pemuda.
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.Dalam artian bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa melayu.
    Pada zaman ini kebanyaakan orang menggunakan bahasa campuran dalam berbemunikasi, dsebagai konsekuensi sumpah pemuda 1928 persoalan bahasa merupakan persoalan yang akrab bagi semua orang dan tidak dapat dipisahhkan dari persolamn kehidupan bangsa.

    BalasHapus
  93. Nama : Dwi Arsa
    NPM : 092151007
    Kelas : IA MATEMATIKA



    1.Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Bahasa juga Alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusia, dalam arti hanya milik manusia dan hanya digunakan oleh manusia.
    2. Sejarah dan Rangkuman Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[4] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[5] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
    Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[6] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[7]

    BalasHapus
  94. Nama : Dzikri Nurholis Mazid
    NPM : 092151118
    Kelas : C
    Prog. Studi : Pendidikan Matematika

    1. PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

    2. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.

    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

    BalasHapus
  95. nama : ecih yuningsih
    Senester/kelas : 2C
    NPM : 092151113
    Menafsirkan Bahasa Menurut Empat Batasan
    Bahasa itu tersusun menurut suatu pola,tidak tersusun secara acak,bukan merupakan system tunggal tetapi terdiri juga dari sub-sub system , tiap unsur dalam setiap sub system tesusun menurut aturan tertentu,yang secara keseluruhan membentuk system, dalam system bahasa itu berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa,tapi juga tidak semua bunyi yang di hasilkaln oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa misalnya,bunyi bersin bukan termasuk bahasa karena tidak termasuk kedalam sistem bunyi bahasa, sehingga tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa(yang berwujud bunyi itu )dengan konsep yang dimaksud oleh lambang tersebut . Walaupun hubungan antara lambang bunyi dengan yang di lambangkannya bersifat arbitrer tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional atau semua anggota masyarakat bahasa mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu di gunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara..
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    . Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.
    Sejarah telah mencatat bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi bagi penentuan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, karena pada waktu itu pertama kali kita mengikrarkan sumpah yang berbunyi:
    Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu Tanah Air Indonesia
    Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia
    Kami putra-putri Indonesia mengaku menjunjung persatuan yaitu bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  96. NAMA : WILY WANDARI
    NPM : 092151190
    PRODI : Pendidikan Matematika / 1E

    1. Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia yang bersifat manasuka yang digunakan sebagai alat komunikasi antara manusia.
    2. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dengan penduduk yang kecil, yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa Indonesia juga menggeser dan menggoyahkan bahasa-bahasa etnis yang cukup besar seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Di dalam persaingannya, bahasa Indonesia telah berhasil mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di dalamnya.
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Berikut merupakan perkembangan bahasa Indonesia secara rinci :
    • Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari empat prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    • Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
    • Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    • Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    • Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    • Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.“
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  97. Nama :Meitry Andini Novita
    NPM :092151041
    Kelas:1A
    Prodi:FKIP MATEMATIKA

    TUGAS 1
    1. Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  98. Nama :Meitry Andini Novita
    NPM :092151041
    Kelas :1A
    Prog. Studi:Pend. Matematika

    TUGAS 1
    1. Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  99. Dalam premis telah disebutkan bahwa bunyi-bunyi lingual condong berubah karena lingkungannya. Dengan demikian, perubahan bunyi tersebut bisa berdampak pada dua kemungkinan. Apabila perubahan itu tidak sampai membedakan makna atau mengubah identitas fonem, maka bunyi-bunyi tersebut masih merupakan alofon atau varian bunyi dari fonem yang sama. Dengan kata lain. perubahan itu masih dalam lingkup perubahan fonetis. Tetapi, apabila perubahan bunyi itu sudah sampai berdampak pada pembedaan makna atau mengubah identitas fonem, maka bunyi-bunyi tersebut merupakan alofon dari fonem yang berbeda. Dengan kata lain, perubahan itu disebut sebagai perubahan fonemis.
    Jenis-jenis perubahan bunyi tersebut berupa asimilasi, disimilasi, modifikasi vokal, netralisasi, zeroisasi, metatesis, diftongisasi, monoftongisasi, dan anaptiks

    BalasHapus
  100. Anik Suci Rahmadiah NPM: 092151155 Kelas: II D12 Maret 2010 pukul 17.01

    TUGAS I
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi atau rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar, mengandung makna dan berartikulasi (sistemis) yang bersifat arbitrer dan konvensional, dan dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
    TUGAS II
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah.
    Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/ Indonesia.

    1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka.
    3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
    4. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
    5. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia.
    6. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954. Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
    7. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978. 8. Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. 9. Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat.
    10. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
    11. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998.

    BalasHapus
  101. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[4] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[5] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
    Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[6] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[7]

    BalasHapus
  102. Anik Suci Rahmadiah NPM: 092151155 Kelas: II D12 Maret 2010 pukul 17.03

    TUGAS I
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi atau rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar, mengandung makna dan berartikulasi (sistemis) yang bersifat arbitrer dan konvensional, dan dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
    TUGAS II
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah.
    Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/ Indonesia.

    1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka.
    3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
    4. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
    5. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia. 6. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954. Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
    7. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978. 8. Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. 9. Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat.
    10. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
    11. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998.

    BalasHapus
  103. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[4] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[5] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
    Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[6] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[7]



    oleh:
    meutia suwartika
    092151003
    1 A MATEMATIKA

    BalasHapus
  104. Bahasa adalah sistem simbol bunyi atau rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar, mengandung makna dan berartikulasi (sistemis) yang bersifat arbitrer dan konvensional, dan dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
    TUGAS II
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah.
    Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/ Indonesia.

    1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka.
    3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
    4. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
    5. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia.
    6. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954. Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
    7. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978. 8. Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. 9. Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat.
    10. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
    11. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998.
    12 Maret 2010 02:01


    oleh
    meutia suwartika
    092151003
    1 A MATEMATIKA

    BalasHapus
  105. ADITYA AMANDA PUTRI12 Maret 2010 pukul 17.07

    Nama:Aditya Amanda Putri
    Kelas:D (Matematika)
    N. P. M.:092151138

    TUGAS I:
    1. Sistem,
    Sebagai suatu system, bahasa sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Bersifat sistematis, artinya bahwa bahasa tersusun menurut satu pola yang tidak tersusun secara acak atau sembarangan. Sementara secara sistemis berarti bahwa bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tapi terdiri juga dari sub-sistem atau sistem bawahan, seperti sub-sitem fonologi, sub-sistem morfologi, sub-sitem sintaksis, sub-sistem semantik. Kemudian tiap-tiap unsur dalam subsistem-subsistem tersebut juga tersusun menurut aturan atau pola tertentu, yang secara keseluruhan membentuk satu sistem. Jika tidak tersusun menurut aturan atau pola tertentu, maka subsistem tersebut tidak dapat berfungsi.
    2. Arbiter
    Yang dimaksud dengan arbiter adalah tidak adanya aturan secara khusus, hanya kesepakatan sebuah konvensi.
    3. Vokal
    Hakikat bahasa yang sebenarnya adalah bunyi yang dihasilkan oleh articulator (alat ucap), sehingga bahasa yang sebenarnya adalah bahasa lisan.
    4. Konvensional
    Semua anggota masyarakat mematuhi konvensi bahasa bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep tertentu.

    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  106. Dede Rusman (092151008) 2 A12 Maret 2010 pukul 17.16

    Nama : Dede Rusmana
    NPM : 092151008
    Prodi : Pend. Matematika

    1. Bahasa merupakan suatu beberapa bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang sistematis dan mempunyai arti atau makna tertentu yang dipahami oleh orang lain. Bahasa juga merupakan alat komunikasi bagi manusia, karena melalui bahasa kita sebagai manusia dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
    2. Asal-usul Bahasa Indonesia

    Agaknya terlalu sederhana apabila kita mengatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu tanpa mengetahui historisnya. Perlu diingat bahwa bahasa Melayu merupakan salah satu dialek yang tersebar di Nusantara yang dipakai sejak jaman dulu, tetapi karena Melayu sudah merupakan lingua franca atau juga disebut Melayu Pasar, maka pemakaiannya lebih menonjol apabila dibandingkan dengan dialek-dialek melayuiyan lain.

    Untuk lebih mengetahui perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia sejak awalnya, maka kita perlu mengetahui beberapa fakta histories seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial

    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.

    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).

    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial

    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis bukuyang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.

    Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke Nusantara mendirikan sekolah-sekolah. Mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar.
    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu.

    Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.

    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.

    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.

    BalasHapus
  107. Nama : Dera Dewi Arulan
    NPM : 092151271
    Kelas : G
    Prody : Pendidikan Matematika

    1. Definisi Bahasa
    Bahasa suatu ketentuan yang telah ditetapkan atau sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri, percakapan atau perkataan yang bai, tingkah laku yang baik dan sopan santun. Dan bahasa memiliki 4 batasan diantaranya :
    a. Bunyi yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia yakni suatu tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
    b. Bersifat sistematis yakni beraturan terstruktural sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
    c. Arbiter yakni dapat digunakan oleh masyarakat secara suka-suka, tetapi dengan adanya aturan tertentu.
    d. Hasil konvensi yakni hasil kesepakatan bersama antara kelompok atau masyarakat.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Masa lalu sebagai bahasa Melayu. Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran.

    BalasHapus
  108. Nama:Irfan Nasir Ramdani
    NPM :092151105
    Kelas:1C
    Prog. Studi:Pend. Matematika

    1. Menafsirkan bahasa dari 4 batasan

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, sedangkan pengertian dari bunyi merupakan perwujudan dari setiap bahasa, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berperan di dalam bahasa. Bunyi bahasa itu merupakan sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia.

    Bahasa juga memiliki seperangkat aturan untuk menentukan struktur apa yang diucapkannya. Bahasa sebagai sistem dapat dilihat dari persoalan pemakaian bahasa. Maka dari itu kita dapat mempelajari dan menggunakan cara berbahasa yang baik dan benar menurut cara yang telah ditentukan.

    Bahasa juga sebagai lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berintraksi dan mengidentifikasi diri. Sifat kearbitreran bahasa ditentukan oleh konvensi dimana bahasa tersebut digunakan. Jadi, antara tempat yang satu dengan tempat yang lain bisa berbeda-beda dalam menentukan konvensi (persepakatan) suatu bahasa. Itulah yang menjadi ciri khas dalam bahasa.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  109. Nama: IIN NURYANTI
    Kelas: 1G
    NPM: 092151264
    1. Pengertian bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau secara manasuka, dan merupakan kesepakatan manusia atau kelompok itu sendiri yang menggunakannya(konvensi).
    2. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Melayu/ Indonesia. Perinciannya sebagai berikut:

    1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

    2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.


    3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.

    4. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.

    5. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.

    6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

    7. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

    8. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

    9. Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.

    BalasHapus
  110. Nama: Yudha sanjaya surya nugraha
    NPM : 092151220
    kelas:1F
    program study : pend.Matematika

    1. Pengertian bahasa menurut 4 batasannya:
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem yang bersifat arbitrer, dan merupakan kesepakatan masyarakat pada umumnya.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    - Bahasa Indonesia -
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  111. bambang (092151029 1a)12 Maret 2010 pukul 19.25

    Nama : Bambang Yoga Aditya
    N.P.M : 092151029
    Kelas : 1ª
    Tugas : Bahasa Indonesia

    1. Menafsirkan arti bahasa dari 4 hakekat bahasa?
    Jawab:
    Bahasa berdasarkan 4 hakekat bahasa adalah sistem yang terdiri dari unsur-unsur atau komponen komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan termasuk kedalam sistem bunyi bahasa juga tidak terdapat hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut namun semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi (kesepakatan masyarakt yang tidak tertulis) bahwa lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.

    2. Bagaiman sejarah pengembangan Bahasa Indonesia?
    Jawab:
    SEJARAH PERKEMBANAN BAHASA IDONESIA
    a. Asal-usul Bahasa Indonesia
    1) Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat).
    2) Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522.
    Perlu kita ketahui pula, bahwa pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    (a) Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    (b) Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    (c) Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3) Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    (a) Perkembangan bahasa indonesia sebelum merdeka
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    (b) Perkembangan bahasa indonesia sesudah merdeka
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    (1) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    (2) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    (3) Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    BalasHapus
  112. Nama : ANISA RUHIMAN
    NPM : 092151135
    Kelas : 1D
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Pengeertian bahasa menurut 4 batasan
    Arti bahasa menurut batasan bunyi adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia
    Arti bahasa menurut batasan arbitrer adalah hubungan yang sifatnya semena-mena antara signifie dan significant atau antara makna dan bentuk, kesemena-menaan ini dibatasi oleh kesepakatan antar penutur oleh sebab itu bahasa juga memiliki sifat konfensional ( kesepakatan )
    Arti bahasa menurut batasan system adalah bunyi merupakan suatu system dari lambing bunyi arbiterat atau juga suatu system dari sekian banyak system-sistem,suatu system dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam system-sistem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia da dipakai oleh masyarakat,komunikasi kerjasama dan identipikasi diri.

    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Pada saat bangsa Indonesia belum merdeka ,rata –rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk melakukan komunikasi.pada 28oktober 1928 bahasa indoneesia di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang tersirat dalam isi sumpah pemuda.
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.Dalam artian bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa melayu.
    Pada zaman ini kebanyaakan orang menggunakan bahasa campuran dalam berbemunikasi, dsebagai konsekuensi sumpah pemuda 1928 persoalan bahasa merupakan persoalan yang akrab bagi semua orang dan tidak dapat dipisahhkan dari persolamn kehidupan bangsa.

    BalasHapus
  113. Nama : Sofingatun
    NPM : 092151139
    Kelas : 1D

    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah sesuatu yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, yang digunakan secara suka-suka oleh masyarakat tertentu sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama. Bahasa juga tersusun secara berulang dan jika salah satu huruf yang menyusun bahasa tersebut dibalik maka akan mempunyai arti yang berbeda atau bahkan tidak bermakna.

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA IDONESIA
    1.1 Asal-usul Bahasa Indonesia
    Untuk lebih mengetahui perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia sejak awalnya, maka kita perlu mengetahui beberapa fakta histories seperti di bawah ini diantaranya:
    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis bukuyang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke Nusantara mendirikan sekolah-sekolah. Mereka terbentur dalam soal bahasa pengantar.
    Kegagalan dalam mempergunakan /menyebarkan bahasa-bahasa barat itu, memuncak dengan keluarnya keputusan pemerintah colonial, KB 1871 No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberikan dalam bahasa daerah atau bahasa Melayu.
    Perlu kita ketahui pula, bahwa pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu.
    Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Sejarah telah mencatat bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi bagi penentuan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, karena pada waktu itu pertama kali kita mengikrarkan sumpah yang berbunyi:
    1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu Tanah Air Indonesia
    2. Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia
    3. Kami putra-putri Indonesia mengaku menjunjung persatuan yaitu bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  114. Nama : Dewi Lestari
    Kelas :Matematika 1-c
    Prodi: Pend.Matematika1. Bahasa berdasarkan 4 batasan bahasa adalah:bunyi yg dihasilkan alat ucap manusia yg memiliki sistem tertentu derdasarkan ejaan;eksponen dan rumus tata bahasa yg secara manasuka sesuai dgn konversi penggunaan masyarakat dan kesepakatan masyarakat itu sendiri.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bngsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimilikinya memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan ini sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kesadaran politis semacam inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa yang dapat menjembatani keinginan pemuda-pemudi dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu.
    Pemuda-pemudi Indonesia pada masa pergerakan berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia. Dalam kongres tersebut tercetuslah ikrar bersama yang lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda . Ikrar Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah satu butirnya adalah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bunyi ikrar lengkap pemuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
    Secara historis bahasa Indonesia berakar pada bahasa Melayu Riau sebab bahasa yang dipilih sebagai bahasa nasional itu adalah bahasa Melayu, yang sudah menjadi lingua franca di pelabuhan-pelabuhan perniagaan yang tersebar di wilayah Nusantara, yang kemudian diberi nama bahasa Indonesia.
    Alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai bahasa nasional adalah sebagai berikut.
    Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai sebagai lingua franca (bahasa perantara atau bahasa pergaulan di bidang perdagangan) di seluruh wilayah NUsantara.
    Bahasa Melayu memunyai struktur sederhana sehingga mudah dipelajari, mudah dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima pengaruh luar untuk memerkaya dan menyempurnakan fungsinya.
    Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak memperlihatkan adanya perbedaan tingkatan bahasa berdasarkan perbedaan status sosial pemakainya, sehingga tidak menimbulkan perasaan sentimen dan perpecahan.
    Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa daerah lain untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
    Meskipun bukti-bukti autentik tidak ditemukan, Sementara itu, bukti-bukti yang tertulis mengenai pemakaian bahasa Melayu dapat ditemukan pada tahun 680 Masehi, yakni digunakannya bahasa Melayu untuk penulisan batu prasastiPerkembangan Bahasa Indonesia di Masa Kolonial

    BalasHapus
  115. Bahasa adalah bunyi yg keluar dari alat ucap manusia yg memiliki sistem ejaan dan tsta tertentu dan suka digunakan masyarakat sebagai suatu kesepakatan bersama.

    Kelahiran Bahasa Indonesia
    Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang dimilikinya memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan ini sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kesadaran politis semacam inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa yang dapat menjembatani keinginan pemuda-pemudi dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu.

    Pemuda-pemudi Indonesia pada masa pergerakan berhasil menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia. Dalam kongres tersebut tercetuslah ikrar bersama yang lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda . Ikrar Sumpah Pemuda yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah satu butirnya adalah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bunyi ikrar lengkap pemuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda itu adalah sebagai berikut.
    Teks Sumpah Pemuda
    Kami putera dan puteri Indonesia mengaku
    bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
    Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
    Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
    DEWI LESTARI
    1-C
    MATEMATIKA

    BalasHapus
  116. Nama : SUPRANTI LIDIA P
    NPM : 092151015
    Kelas : 1A
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Pengeertian bahasa menurut 4 batasan
    Arti bahasa menurut batasan bunyi adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia
    Arti bahasa menurut batasan arbitrer adalah hubungan yang sifatnya semena-mena antara signifie dan significant atau antara makna dan bentuk, kesemena-menaan ini dibatasi oleh kesepakatan antar penutur oleh sebab itu bahasa juga memiliki sifat konfensional ( kesepakatan )
    Arti bahasa menurut batasan system adalah bunyi merupakan suatu system dari lambing bunyi arbiterat atau juga suatu system dari sekian banyak system-sistem,suatu system dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam system-sistem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia da dipakai oleh masyarakat,komunikasi kerjasama dan identipikasi diri.

    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Pada saat bangsa Indonesia belum merdeka ,rata –rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk melakukan komunikasi.pada 28oktober 1928 bahasa indoneesia di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang tersirat dalam isi sumpah pemuda.
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.Dalam artian bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa melayu.
    Pada zaman ini kebanyaakan orang menggunakan bahasa campuran dalam berbemunikasi, dsebagai konsekuensi sumpah pemuda 1928 persoalan bahasa merupakan persoalan yang akrab bagi semua orang dan tidak dapat dipisahhkan dari persolamn kehidupan bangsa.

    BalasHapus
  117. Nama :Rina Nurmala
    Npm :092151114
    Kelas :2C (Matematika)


    1. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia mempunyai sejarah lebih panjang di banding sejarah republik Indonesia itu sendiri, mulanya bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu resmi, salah satu bahasa daerah yang berada di wilayah Sumatra.
    Bahasa melayu adalah sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di nusantara. Kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya, Bentuk bahasa sehari-hari ini sering disebut dengan istilah melayu pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan expresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928 pada kongres pemuda, pada saat itu para pemuda bersifat politisi adripada bersifat linguistik. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi penting.
    Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung kongres bahasa Indonesia yang pertama di solo. Dalam pertemuan itu semangat anti belanda sangat kental sehingga melahirka berbagai istilah ilmu pengetahuan, di antaranya jajar genjang, belah ketupat merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dalam pertemuan tersebut.
    Tidak lama setelah itu pada tahun 1945 bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, sehingga sampai sekarang terus menghasilkan kata-kata baru,baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa asing.


    2. Pengertian Bahasa
    bahasa adalah penggunaan kode yang merupaka gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa sebagai berikut:
    a. suatu system untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
    b. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka kedalam pikiran orang lain,
    c. suatu kesatuan system makna,
    d. suatu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna,
    e. suatu ucapan yang menempati tata bahasa yang telah ditetapkan,
    f. suatu system tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistic.

    BalasHapus
  118. Nama : Chrysta Restu Puspita
    NPM : 092151068
    KLS : IB

    TUGAS I
    Pengertian bahasa berdasarkan batasannya:
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sistem tertentu juga dapat digunakan secara manasuka sebagai hasil konvensi atau kesepakatan.

    TUGAS II
    Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.

    Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia". atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, "...bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia".

    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap "lahir" atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.

    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

    BalasHapus
  119. Nama : Indah Febriana
    NPM : 092151040
    Semester/kelas : 2/A

    PENGERTIAN BAHASA DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A.Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sistem (misalnya rangkaian vonem atau huruf) bersifat arbitrer dan merupakan hasil dari suatu konvensi. Jadi, bahasa dapat ditafsirkan sebagai alat komunikasi yang berupa sistem bunyi (dapat didengar oleh telinga) yang dihasilkan alat ucap
    manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata yang tersusun secara teratur, itulah yang menyebabkan mengapa bahasa disebut sebagai suatu sistem. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili. Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu, bersifat konvensional. Artinya semua masyarakat bahasa tersebut mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya tersebut.
    B.Perkembangan Bahasa Indonesia
    1.Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Kolonial
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara. Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M.
    2.Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu. Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Sejarah telah mencatat bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi bagi penentuan bahasa Melayu menjad bahasa Indonesia, karena pada waktu itu pertama kali kita mengikrarkan sumpah Pemuda.
    3.Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia. Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti para pendengar dan dapat dipahami.
    Dan perkembangan bahasa Indonesia pada zaman ini sudah mengalami banyak perubahan, rata-rata orang sekarang menggunakan bahasa campuran dalam berinteraksi antar masyarakat saat ini terasa semakin sedikit orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan ejaannya hanya sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar hanya untuk berinteraksi yang sifatnya formal atau berbicara kepada atasan atau pun orang yang lebih tua.

    BalasHapus
  120. Nama : Dimas Aprian Persada
    NPM : 092151122
    semester/kelas : 2/C
    jurusan : matematika

    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.



    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    BalasHapus
  121. Nama : Muhammad Lutfi Muis
    NPM : 092151014
    Semester/kelas : 2/A (matematika)

    Pengertian bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau secara suka-suka yang biasanya oleh masyarakat dan merupakan kesepakatan manusia (konvensi)

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  122. Nama : Handi suryadi
    NPM : 092151120
    kelas/semester : C/2
    matematika
    TUGAS 1
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalahsuatu sistem bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang bersipat sistemis/yang memiliki sistem dan bersipat arbitrer yang bisa digunakan oleh masyarakat dan di sepakati oleh masyarakat(konvensi).

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    •Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    •Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    •Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    •Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    •Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3.Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. FUNGSI BAHASA INDONESIA
    Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia tidak hanya sekedar alat komunikasi. Tetapi bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga dan dapat mempersatukan suku – suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.
    Selain itu bahasa Indonesia mempunyai fungsi, yaitu :
    1.Sebagai lambang kebanggaan nasional.
    2.Sebagai lambang identitas nasional.
    3.Sarana penyatuan bangsa dan sarana perhubungan antar budaya.
    4.Sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga – lembaga pendidikan.

    BalasHapus
  123. Nama : wulan sari meilina
    NPM : 092151247
    Semester/kelas : 2/F (matematika)

    1. Pengertian bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem dan bersifat arbitrer atau secara manasuka, dan merupakan kesepakatan manusia (konvensi)

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    - Melayu Kuno -
    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Yang kesemuanya beraksara Pallawa dan bahasanya bahasa Melayu Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
    - Bahasa Indonesia -
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  124. Nama : Nina Anggraeni
    NPM : 092151205
    Kelas : 1E

    1.Bahasa adalah bunyi yang keluar dari ucapan manusia yang tersusun menurut satu pola yang tidak tersusun secara acak atau sembarangan sehingga menghasilkan makna(sistematis) yang digunakan secara suka-suka oleh masyarakat tertentu (arbitrer)sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama(konvensi).
    2.Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu. Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Melayu. Dan pasa saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :
    1. Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan satra
    2. Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
    3. Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
    4. Bahasa resmi kerajaan.
    Jadi jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya adalah bahasa melayu.
    Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa rasmi Republik Indonesia. Bahasa Indonesia dirasmikan pada tahun 1945 sewaktu Indonesia mencapai kemerdekaan daripada pihak Belanda. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamik yang terus menyerap kata-kata daripada bahasa-bahasa asing. Berasal daripada rumpun yang sama, Bahasa Indonesia adalah sebuah loghat bahasa Melayu yang terpiawai, dan kedua-duanya cukup sama. Fonologi dan tatabahasa bahasa Indonesia cukuplah mudah, dan dasar-dasar penting untuk komunikasi asas dapat dipelajari hanya dalam tempoh masa beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar untuk pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia.

    BalasHapus
  125. Nama :Yayu Rahayu
    NPM :092151210
    Kelas :1E
    jursan : Pend.Matematika



    PENGERTIAN BAHASA

    Pengertian bahasa menurut empat batasan,bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer/yang digunakan oleh masyrakat untuk berkomunikasi,kerjasama,identifikasi diri dan juga atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi)



    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  126. Nama : Linda muspiyatin
    NPM : 092151182
    Kelas : 1E
    Jurusan: Pend.Matematika


    1. Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari ucapan manusia yang dapat dimengerti dan berfungsi sebagai alat komunikasi yang disusun secara sistematik, yaitu memiliki seperangkat sistem tertentu yang di kenal dan di atur oleh para penggunanya, di susun secara manasuka sesuai dengan konversi para penggunanya, yang lahir secara kebetulan dari hasil kesepakatan akibat adanya interaksi komunikasi dari para penuturnya.

    2. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    BalasHapus
  127. Nama : Agus Herdis
    NPM :092151123
    Semester/kelas : 2 / C
    Pend. matematika
    1.PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa berdasarkan empat batasan bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematis yang dihasilkan alat ucap manusia dan bersifat arbiter yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerjasama, identifikasi diri. Sesuai konversi pnggunaan masarakat dan kesepakatan masyarakat itu sendiri. tulisan adalah bahasa sekunder.

    2.SEJARAH PERKEMBANAGAN BAHASA INDONESIA
    Indonesia berasal dari kata indos ( hindu) yang berati kepulauan (Hindu)dan nesos yang berati sebelah timur. Dari dua kata ini dapat didefinisikan bahwa Indonesia kepulawan yang terletak disebelah timur yang masyarakatnya sebagian besar beragama Hindu. Pengertian ini dapat dipahami sebab Indonesia secara geografis merupakan bagian tertimur dalam peta dunia, sedangkan masyarakat sampai sekarang masih mencerminkan budaya Hindu yang kuat (walaupun agama Islam sekarang yang dominan).
    Bahasa melayu yang berkembang dan hidup lebih dahulu dari pada bahasa indonesia. Dalam pemakaiannya bahasa melayu telah digunakan sebagian besar penduduk yang hidup di Asia tenggara waktu itu. bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

    BalasHapus
  128. Nama : Agus Herdis
    NPM :092151123
    Semester/kelas : 2 / C
    Pend. matematika
    1. PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa berdasarkan empat batasan bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematis yang dihasilkan alat ucap manusia dan bersifat arbiter yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerjasama, identifikasi diri. Sesuai konversi pnggunaan masarakat dan kesepakatan masyarakat itu sendiri. tulisan adalah bahasa sekunder.

    2. SEJARAH PERKEMBANAGAN BAHASA INDONESIA

    Indonesia berasal dari kata indos ( hindu) yang berati kepulauan (Hindu)dan nesos yang berati sebelah timur. Dari dua kata ini dapat didefinisikan bahwa Indonesia kepulawan yang terletak disebelah timur yang masyarakatnya sebagian besar beragama Hindu. Pengertian ini dapat dipahami sebab Indonesia secara geografis merupakan bagian tertimur dalam peta dunia, sedangkan masyarakat sampai sekarang masih mencerminkan budaya Hindu yang kuat (walaupun agama Islam sekarang yang dominan).
    Bahasa melayu yang berkembang dan hidup lebih dahulu dari pada bahasa indonesia. Dalam pemakaiannya bahasa melayu telah digunakan sebagian besar penduduk yang hidup di Asia tenggara waktu itu. bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

    BalasHapus
  129. Nama :Iin Maryati
    NPM :092151195
    FKIP Matematika

    1.Pengertian bahasa
    Bahasa merupakan suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai sebagai alat komunikasi. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya.

    2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  130. Nama : Neng Sulfi Faridah
    Kelas : 1 E
    Prodi : Pend.Matematika 1e
    1.Bahasa adalah bunyi yang diucapkan oleh manusia yang diatur secara sistematik yang mempunyai arti dan dapat dimengerti oleh manusia yang diajak berbicara serta tidak ada batasan hukuman yang mengatur tentang bahasa, tetapi hasil dari kesepakatan dari beberapa orang.
    2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Indonesia berasal dari kata indos ( hindu) yang berati kepulauan (Hindu)dan nesos yang berati sebelah timur. Dari dua kata ini dapat didefinisikan bahwa Indonesia kepulawan yang terletak disebelah timur yang masyarakatnya sebagian besar beragama Hindu. Pengertian ini dapat dipahami sebab Indonesia secara geografis merupakan bagian tertimur dalam peta dunia, sedangkan masyarakat sampai sekarang masih mencerminkan budaya Hindu yang kuat (walaupun agama Islam sekarang yang dominan).
    Bahasa melayu yang berkembang dan hidup lebih dahulu dari pada bahasa indonesia. Dalam pemakaiannya bahasa melayu telah digunakan sebagian besar penduduk yang hidup di Asia tenggara waktu itu. bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

    BalasHapus
  131. Nama : asep marwan assahki
    NPM : 092151165
    Prodi : pend. Matematika
    Kelas : 1D

    1. Definisi pengertian bahasa menurut 4 batasan
    Bahasa adalah bunyi yang di keluarkan oleh mulut sebagai alat ucap atau bicara yang di bentuk dalam sistem dari beberapa rangkaian hurup dan bersifat arbitrer yang digunakan tanpa ada aturan penggunaannya serta sebagai kesepakatan masyarakat.


    2. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
    Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
    "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  132. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  133. Andri Kurnia Permana (092151032) 2A13 Maret 2010 pukul 16.33

    Nama : Andri Kurnia Permana
    NPM : 092151032
    Prodi: Pend. Matematika

    1.Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer (tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan bersipat sistemik, yaitu tersusun menurut suatu pola tertentu yang dikenal, diatur dan disepakati oleh para penggunanya, yang lahir secara kebetulan (dapat menghasilkan bahasa yang baru) dari hasil kesepakatan, yang kemudian digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi dan bekerja sama dan untuk identifikasi diri.
    2. Sejarah B.Indonesia

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

    Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

    Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.

    Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

    Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  134. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  135. Arif Hernawan (092151012) 2A13 Maret 2010 pukul 16.44

    Nama : Airif Hernawan
    NPM : 092151012
    Prodi: Pend. Matematika

    Tugas B. Indonesia

    1. Bahasa berdasarkan empat batasan bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematis yang dihasilkan alat ucap manusia dan bersifat arbiter yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerjasama, identifikasi diri. Sesuai konversi pnggunaan masarakat dan kesepakatan masyarakat itu sendiri. tulisan adalah bahasa sekunder.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
    Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    - Melayu Kuno -
    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Yang kesemuanya beraksara Pallawa dan bahasanya bahasa Melayu Kuno memberi petunjuk bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia

    BalasHapus
  136. Nama : Lina Listiawati
    Kelas : 1-c
    Program Study : Matematika
    1. PENGERTIAN BAHASA MENURUT BATASAN-BATASANNYA
    a. Bahasa Sebagai Sistem
    Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Bahasa terdiri dari unsur- unsur atau komponen komponen yang secara teratur menurut pola tertentu dan membentuk suatu kesatuan.
    b. Bahasa Adalah Bunyi
    Yang dimaksud bunyi pada bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Jadi bunyi yang bukan dihasilkan alat ucapan manusia tidak termasuk bunyi bahasa. Dalam linguistik yang disebut bahasa yang primer adalah yang diucapkan, sedang bahasa tulisan hanyalah bersifat sekunder.S
    c. Bahasa itu Arbitrer
    Kata arbitrer bisa diartikan sewenang- wenang berubah ubah, tidak tetap, manasuka. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Akan tetapi kata-kata onomatope (kata yang berasal dari tiruan bunyi misalnya meong) tidak bersifat arbitrer karena paling tidak, ada “saran” bunyi yang menyatakan hubungan dengan konsep yang dilambangkannya.
    d. Bahasa itu Konvensional
    Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya semua anggota masyarakat itu memetuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya. Jadi, kekonvensionalan bahasa terletak pada kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang itu sesuai konsep yang dilambangkannya.

    BalasHapus
  137. Nama : Lina Listiawati
    Kelas : 1-c
    Program Study : Matematika
    2. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    1. Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar. Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia , walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia , dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti kepada para pendengar dan dapat di pahami
    Menurut saya perkembangan bahasa tidak semua perubahan itu memiliki sifat positif, ada juga yang negatif khususnya bagi para remaja, banyak dari para pemuda atau remaja zaman sekarang banya menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku atau tidak sesuai dengan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sebagian dari mereka mengutip dari ejaan bahasa asing ataupun merubah bahasa indonesia yang sudah baku tersebut
    B. Perkembangan Bahasa Indonesia Setelah Merdeka
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia .
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia .
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  138. Nama :Baeti Nurrohmah
    NPM :092151089
    Kelas :1 C
    Prodi :pend.Matematika


    Bahasa adalah suatu sistem berkomunikasi dengan orang lain menggunakan suara,simbol-simbol dan kata-kata dalam mengungkapkan suatu makna.


    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    Bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu.Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Jan Huyghen van Linschoten di dalam bukunya Itinerario menuliskan bahwa, “Malaka adalah tempat berkumpulnya nelayan dari berbagai negara. Mereka lalu membuat sebuah kota dan mengembangkan bahasa mereka sendiri, dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari segala bahasa di sekitar mereka. Kota Malaka, karena posisinya yang menguntungkan, menjadi bandar yang utama di kawasan Tenggara Asia, bahasanya yang disebut dengan Melayu menjadi bahasa yang paling sopan dan paling pas di antara bahasa-bahasa di Timur Jauh.”
    Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar.Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  139. Nama : Yayang Ramdani
    NPM : 092151130
    Semester/kelas : 2/D
    Pend.Matematika
    Tugas
    1.PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa menurut empat batasan adalah bunyi yang keluar dari ucap manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain yang dapat berkembang, tersusun secara sistematis dan bersipat arbitrer dengan mengikuti hasil kesepakatan dan aturan yang telah dibuat.

    2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia.

    Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut.

    Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.

    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.

    Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah bahasa Melayu Klasik merupakan kelanjutan dari Melayu Kuna. Catatan berbahasa Melayu Klasik pertama berasal dari Prasasti Terengganu berangka tahun 1303. Seiring dengan berkembangnya agama Islam dimulai dari Aceh pada abad ke-14, bahasa Melayu klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap di mana ekspresi “Masuk Melayu” berarti masuk agama Islam.

    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

    Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan. Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.

    ke atas

    Sumber

    BalasHapus
  140. Pengertian bahasa
    Bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat arbitrer yang berarti tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya, selain bersifat arbitrer juga bersifat konvensional yang artinya menurut adat yang berlaku atau kebiasaan yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Berikut merupakan perkembangan bahasa Indonesia secara rinci :
    Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari empat prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
    Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.“
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  141. Pengertian bahasa
    Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat arbitrer dan konvensional. Dimana arbitrer berarti tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya, sedangkan bersifat konvensional yang artinya menurut adat yang berlaku atau kebiasaan yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Berikut merupakan perkembangan bahasa Indonesia secara rinci :
    Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari empat prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
    Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.“
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  142. Bapak ini identitas punya Ratih
    Nama : Ratih Rohmahsari
    Kelas : 1 A
    Prodi : Matematika

    BalasHapus
  143. Bapak ini identitas punya Diden
    Nama : Diden Muhamad Irpan Anshory
    Kelas : 1 B
    Prodi : Matematika

    BalasHapus
  144. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter dan bersifat konvensional yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat.

    2.Sejarah perkembangan bahasa Indonesia

    -PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara.

    -PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Untuk lebih mengetahui perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia sejak awalnya, maka kita perlu mengetahui beberapa fakta histories seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial

    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.

    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).


    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial

    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis bukuyang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.

    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan

    Tokoh pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada. Pada mulanya memang sulit menentukan bahasa mana yang dapat dipakai itu.

    Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, sebenarnya tumbuh sejak kesadaran kebangsaan, lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan.

    Nama : Rian Gustiaros S
    Kelas : C
    NPM : 092151102
    Jur : FKIP MATEMATIKA

    BalasHapus
  145. Tugas Bahasa Indonesia “BAHASA”
    1. Pengertian
    - Bahasa adalah bunyi bahasa yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia yang mempunyai makna atau arti.
    - Dilihat dari sudut pandang hakikat bahasa, pengertian bahasa adalah :
    - Bersistem : Tidak diatur oleh lembaga manapun, tetapi diatur oleh penuturnya (hati).
    - Arbitrer : Mana suka secara kebetulan ( dalam artian tidak direncanakan).
    - Simbol : Menjadi ciri dari negara masing-masing, yang didapat dari hasil kesepakatan bersama (konfrensi).

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    • Pengertian secara etimologi : Bunyi atau ujaran bahasa yang dihasilkan oleh masyarakat yang tinggal atau hidup di kepulauan Timur dunia yang dipengaruhi budaya hindu.
    Indonesia : Indos yang berarti hindu, dan Nesos yang berarti sebelah timur.
    • Lahirnya
    Pada awalnya bahasa yang dipilih adalah bahasa melayu. Diantaranya sebagai bukti :
    1. Bahasa melayu merupakan bahasa diplomatic (bahasa kerajaan atau pemerintahan).
    2. Bahasa melayu merupakan lingua franca (bahasa perdagangan).
    3. Bahasa melayu itu mudah dan tidak ada tingkatan (sosial dan waktu).
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    • Puncak pernyataan
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    • Perkembangan pada saai ini melalui:
    1. Pembinaan, yaitu melalui pendidikan.
    2. Pengembangan, yaitu melalui lembaga-lembaga.

    NAMA:Titan Nurazizah
    NPM: 092151115
    JURUSAN:Pend. matematika
    KELAS:1-C

    BalasHapus
  146. Nama : Wira Aditya Ariyanto
    Kelas : 2B
    NPM : 092151069


    1.Definisi Bahasa Menurut Kata Bunyi, Sitem, Arbiter dan Konvensi

    1.Bahasa sebagai sistem
    Maksud dari bahasa adalah sistem adalah bahasa terdiri dari komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu,dan membentuk suatu kesatuan.
    2.Bahasa adalah bunyi
    Yang dimaksud bunyi pada bahasa ialah satuan-satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai “fon” dan dalam fonemik sebagai “fonem”
    3.Bahasa itu arbiter
    Yang dimaksud arbiter adalah tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang dengan yang dilambangkan.
    4.Bahasa itu konvensional
    Artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.

    2.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia
    Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti kepada para pendengar dan dapat di pahami
    Bahasa remaja tersebut sebenarnya sangat berpengaruh negatif bagi bahasa indonesia yang bersifat baku dan sopan, tapi walaupun begitu banyak para remaja zaman sekarang yang menggunakan bahasa mereka sendiri dan perkembangannya pun cepat selain itu mereka juga menggunakan bahasa untuk berbicara kepada orang lain dalam kehidupan sehari hari karena mereka merasa tidak dapat bergaul jika tidak menggikuti bahasa remaja zaman sekarang dan perlahan lahan meninggalkan bahasa indonesia tersebut. Hal ini sangat memprihatinkan, terutama bagi bangsa Indonesia.

    BalasHapus
  147. Nama : Triyono Azissusilo Wahyudin
    Npm : 092151240
    Prodi : Pendidikan Matematika
    Kelas : 1f Semester 2

    Pengertian Bahasa
    Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
    Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
    Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  148. Nama :Dudi Setiadi
    Npm :092151239
    Prodi :Pendidikan Matematika
    Kelas :2f

    pengertian bahasa
    Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
    Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
    Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
    Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
    Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
    Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
    Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
    Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.

    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    1. Ada beberapa istilah yang biasa digunakan untuk bahasa Indonesia, yakni:
    1. Bahasa Resmi
    ialah bahasa yang telah disahkan/disresmikan pemakaiannya melalui Undang-Undang atau peraturan Pemerintah, yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, pasal 36. Resmi sah
    Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, bahasa resmi adalah sebuah system linguistic yang ditetapkan untuk digunakan dalam suatu pertemuan seperti seminar, konferensi, rapat dan sebagainya.
    Untuk bahasa resmi dipersidangan yang digunakan : contoh dalam siding Internasional di PBB yaitu bahasa Inggris, bahasa Prancis, bahasa Spanyol, bahasa Cina, bahasa Arab dan ditambah bahasa Indonesia.
    Untuk dalam konteks social di Indonesia, bahasa Negara dapat diindentikan dengan bahasa resmi, yaitu bahasa Nasional Indonesia
    2. Bahasa Negara
    Bahasa Negara adalah sebuah bahasa yang secara resmi dalam Undang-Undang Dasar sebuah Negara ditetapkan sebagai alat komuikasi resmi Kenegaraan, artinya, segala urusan kenegaraan, administrasi kenegaran, dan kegiatan-kegiatan kenegaran dijalankan dengan menggunakan bahasa itu.
    Contoh:
    - Bahasa Indonesia pada mulanya bahasa Melayu
    - Bahasa philipino pada mulanya bahasa Tagalog dan bahasa Inggris diangkat menjadi bahasa Negara, karena bahasa Inggris memamng dipakai secara merata sebagai lingua franca di seluruh wilayah Filipina.

    BalasHapus
  149. Nama : Ahmad Abdul Rohman
    NPM : 092151204
    Kelas : 1E
    Fak/Jur : FKIP / Pend. Matematika

    Pengertian Bahasa
    Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat kornunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap
    manusisa. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Bahasa Indonesia
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    Jan Huyghen van Linschoten di dalam bukunya Itinerario menuliskan bahwa, “Malaka adalah tempat berkumpulnya nelayan dari berbagai negara. Mereka lalu membuat sebuah kota dan mengembangkan bahasa mereka sendiri, dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari segala bahasa di sekitar mereka. Kota Malaka, karena posisinya yang menguntungkan, menjadi bandar yang utama di kawasan Tenggara Asia, bahasanya yang disebut dengan Melayu menjadi bahasa yang paling sopan dan paling pas di antara bahasa-bahasa di Timur Jauh.” Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”

    BalasHapus
  150. nama : furi agustini hamdani
    npm : 092151223
    prodi: pendidikan matematika
    kelas: 1f smester 2

    Pengertian Bahasa

    Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
    Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
    Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    • Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)


    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  151. Euis Ayi Sholihah14 Maret 2010 pukul 07.24

    nama : Euis Ayi Sholihah
    npm : 092151212
    kelas : 1E
    prodi : Pend. Matematika


    1. Pengertian bahasa menurut 4 batasan:
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem yang bersifat arbitrer, dan merupakan kesepakatan masyarakat pada umumnya.
    atau bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia) yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar. Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam berkomunikasi. Bahasa Melayu di Indonesia digunakan sebagai lingua franca, namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa. Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”.Jan Huyghen van Linschoten di dalam bukunya Itinerario menuliskan bahwa, “Malaka adalah tempat berkumpulnya nelayan dari berbagai negara. Mereka lalu membuat sebuah kota dan mengembangkan bahasa mereka sendiri, dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari segala bahasa di sekitar mereka. Kota Malaka, karena posisinya yang menguntungkan, menjadi bandar yang utama di kawasan Tenggara Asia, bahasanya yang disebut dengan Melayu menjadi bahasa yang paling sopan dan paling pas di antara bahasa-bahasa di Timur Jauh.” Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”.Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  152. Nama : Teguh Ekajati
    NPM : 092151221
    Kelas: F semester 2
    Prodi: Pend.Matematika

    1. Defnisi Pengertian Bahasa Berdasarkan Empat Batasan Bahasa
    Bahasa adalah rangkaian bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sadar, bermakna dan berartikulasi yang memiliki sebuah sistem (bersifat sistemis) , dan secara manasuka digunakan oleh masyarakat ( bersifat arbitrer ) serta digunakan berdasarkan kesepakatan masyarakat ( bersifat konvensional ).
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Beberapa fakta histories perkembangan serta asal-usul bahasa Indonesia seperti di bawah ini diantaranya:

    1. Bahasa Melayu Sebelum Masa Kolonial
    Sesuai dengan bukti-bukti tertulis mengenai bahasa Melayu, namun dapat dipastikan bahwa bahasa Melayu sudah dipakai sejak jaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7.
    Adapun bukti-bukti tertulis pertama mengenai bahasa Melayu ini terdapat dalam prasasti-prasasti sekitar tahun 680 M, seperti prasasti Kedukan Bukit di sekitar Palembang dengan angka tahun 683 M, prasasti Kota Kapur berangka 686 M (Bangka Barat), prasasti Talang Tuwo berangka tahun 684 M, serta prasasti Karang Brahi berangka tahun 688 M (antara Jambi dan Sungai Musi).
    2. Bahasa Melayu Pada Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia abad XVI mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas bangsa Nusantara. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan, misalnya seorang Portugis bernama Pigefetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata bahasa Melayu pada tahun 1522. Jan Huvgenvan Linschoten, menulis buku yang berjudul “Itinerarium ofte schipvaert Naer Oost Portugels Indiens.” Dikatakan bahwa bahasa Melayu itu bukan saja sangat harum namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang dihormati.
    Pada waktu itu bahasa Melayu terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
    1. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam kitab sejarah Melayu.
    2. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu campuran.
    3. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-dialek tertentu.
    3. Bahasa Melayu pada Masa Pergerakan Kemerdekaan
    Dari hasil pemikiran para tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat Indonesia pada waktu itu.
    Tokoh pergerakan yang senantiasa memperkenalkan bahasa Melayu kepada seluruh rakyat dengan pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen.
    Penyempurnaan ejaan
    Ejaan-ejaan untuk bahasa Melayu/Indonesia mengalami beberapa tahapan sebagai berikut:
    1. Ejaan van Ophuijsen
    Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
    2. Ejaan Republik
    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi.
    3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
    Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
    4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
    Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

    BalasHapus
  153. Nama : Sarini Fatimah Nur
    Kelas : I.C
    Prodi : FKIP Matematika
    NPM : 092151112


    1. Pengertian Bahasa menurut 4 batasan:
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai untuk berkomunikasi yang di sepakati oleh dominan masyarakat, dan bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia:
    a. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    b. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  154. NAMA : Eka Nur Arifin
    KELAS : 1E/semester2
    NPM : 092151187
    PRODI : Matematika

    1. Pengertian Bahasa
    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:

    1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
    2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
    3. suatu kesatuan sistem makna
    4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
    5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
    6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.

    Bahasa erat kaitannya dengan kognisi pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik.
    Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat sukar. Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan bahasa Belanda dan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa lain, khususnya Jerman.

    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.

    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Semua orang Indonesia pasti bisa menggunakan bahasa indonesia.

    Tapi cara bicara bahasa Indonesia masih terpengaruh logat dan bercampur dengan bahasa daerah mengingat mayoritas orang indonesia itu lahir dengan 2 bahasa, dan kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan bahasa daerah.

    Sehingga tidak semua orang bisa menggunakan bahasa indonesia sesua dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

    Bahasa Indonesia yang digunakan dalam percakapan sehari-hari sangat berbeda dengan bahasa Indonesia baku yang ditetapkan depdiknas. Belakangan ini pengaruh bahasa Inggris makin kuat terbukti dengan banyaknya orang yang menggunakan bahasa inggris sebagai selingan dalam percakapan, terlebih lagi banyak kata dalam bahasa Indonesia yang diadaptasi dari bahasa Inggris.

    Selain itu kebanyakan dari anak-anak muda lebih memilih menggunakan bahasa gaul, karena dengan begitu akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam komunitas mereka.

    Karena saat ini banyak kata-kata yang telah berubah, oleh karena itu terkadang setiap kata memiliki berbagai pengertian yang berbeda-beda.

    BalasHapus
  155. Nama :Saepul Rahmat
    NPM: 092151017
    Kelas : 1 A
    FKIP - Matematika

    1.Bahasa adalah suatu karya manusia dalam mengalihkan alat ucapnya sehingga menghasilkan bunyi yang sistemis yang diinginkan oleh masyarakat yang disepakati secara konprensi.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[8] dan Pulau Luzon.[9] Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.

    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.

    Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu.

    Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis, bahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat.
    Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.

    Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga. Kata-kata pinjaman
    [sunting] Bahasa Indonesia

    Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
    Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.[12] Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.[14]

    BalasHapus
  156. NAMA :Destia Mantasari
    NPM :092151194
    KELAS :E/semester 2
    PRODI :Matematika

    TUGAS 1

    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:

    1. Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan
    2. Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
    3. Suatu kesatuan sistem makna
    4. Suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
    5. Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
    6. Suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik

    Bahasa erat kaitannya dengan kognisi pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan[1] Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik.
    Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat sukar. Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan bahasa Belanda dan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa


    TUGAS 2

    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    BalasHapus
  157. NAMA :Destia Mantasari
    NPM :092151194
    KELAS :E/semester 2
    PRODI :Matematika

    TUGAS 1

    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai berikut:

    1. Suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan
    2. Suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
    3. Suatu kesatuan sistem makna
    4. Suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
    5. Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
    6. Suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik

    Bahasa erat kaitannya dengan kognisi pada manusia, dinyatakan bahwa bahasa adalah fungsi kognisi tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan[1] Ilmu yang mengkaji bahasa ini disebut sebagai linguistik.
    Menetapkan perbedaan utama antara bahasa manusia satu dan yang lainnya sering amat sukar. Chomsky (1986) membuktikan bahwa sebagian dialek Jerman hampir serupa dengan bahasa Belanda dan tidaklah terlalu berbeda sehingga tidak mudah dikenali sebagai bahasa


    TUGAS 2

    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    BalasHapus
  158. NAMA : POPI FAUZIAH ULFA
    NPM : 092151100
    PRODI : MATEMATIKA/2C

    TUGAS 1

    Bahasa adalah sistem simbol vokal/bunyi yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi. walaupun bersifat arbitrer,tetapi penggunaan lambangnya untuk suatu konsep yang bersifat konvensional

    TUGAS 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA

    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    proses perkembangan bahasa indonesia itu masih berlangsung sampai sekarang dan dilakukan dalam berbagai kegiatan, seperti Seminar Bahasa Nasional

    sumber :http://ninityulianita.wordpress.com/2009/08/19/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/

    BalasHapus
  159. Nama : Isma Akmalia
    NPM : 092151186
    Kelas : 1.E
    Prodi : Pend. Matematika

    Tugas 1
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang memiliki sebuah sistem, yang bersifat arbitrer atau digunakan oleh manusia secara manasuka dan tidak ada aturan yang mengikat sehingga memunculkan bahasa yang baru juga merupakan kesepakatan masyarakat tersebut.

    Tugas 2
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam berkomunikasi.
    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah bahasa Melayu Klasik merupakan kelanjutan dari Melayu Kuno. Catatan berbahasa Melayu Klasik pertama berasal dari Prasasti Terengganu berangka tahun 1303.
    Seiring dengan berkembangnya agama Islam yang dimulai dari Aceh pada abad ke-14, bahasa Melayu klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap di mana ekspresi “Masuk Melayu” berarti masuk agama Islam.
    Bahasa Indonesia modern dapat dilacak sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.”
    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  160. Nama : Diar Subarkah
    NPM : 092151277
    Kelas : G/semester 2
    prodi : Pend. MATEMATIKA

    TUGAS 1
    PENGERTIAN BAHASA

    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang digunakan manusia untuk berkomunikasi yang mempunyai sifat sistemis dan arbitrer dan digunakan di masyarakat sebagai alat komunikasi atas kesepakatan bersama (konvensi).

    TUGAS 2
    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa Indonesia merupakan varian dan pengembangan dari bahasa melayu yang telah dipakai sejak abad ke-7 tidak hanya di nusantara tapi juga hampir di seluruh asia tenggara. Bukti awal pemakaian istilah “Bahasa Melayu” adalah dengan ditemukannya beberapa prasasti di Palembang dan Bangka tertanggal tahun 683-688 M yang menggunakan bahasa melayu kuno dan ditulis dengan aksara pallawa. Berikutnya ditemukan prasasti trengganu tertanggal tahun 1303 yang berbahasa melayu klasik, dan perkembangan bahasa melayu sangat pesat karena digunakan dan disebarkan oleh para pedagang yang berada seluruh kawasan malaka dan juga karena perannya dalam penyebaran agama Islam di seluruh nusantara. Penggunaan, penyebaran, dan perkembangan bahasa melayu yang sangat pesat terutama disebabkan oleh kelenturan bahasa tersebut yang membuatnya mudah dimengerti dan ekspresif dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap kosakata dari bahasa lain terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Indonesia baru diakui sebagai bahasa persatuan pada saat deklarasi sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dan diakui secara yuridis pada 18 Agustus 1945 melalui UUD 1945.
    Pada awal abad 20, bahasa melayu terpecah menjadi dua. Indonesia dibawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen pada tahun 1901, sedangkan Malaysia dibawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson pada tahun 1904. Ejaan Van Ophuijsen disusun oleh Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim pada 1896 dan resmi diakui pada tahun 1901. Ejaan tersebut memiliki ciri-ciri penggunaan “oe” seperti dalam “boekoe”, “j” seperti dalam “rakjat”, “dj” seperti dalam “djakarta”, “tj” seperti dalam “tjara”, dan lainnya.
    Kemudian setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia mengalami dua kali perubahan dalam ejaannya. Berikutnya adalah ejaan Republik, yang diresmikan pada 19 maret 1947 dan juga dikenal dengan ejaan Soewandi, menggantikan ejaan Van Ophuijsen. Terdapat beberapa perubahan pada ejaan Republik dibanding ejaan sebelumnya, diantaranya adalah huruf “oe” diganti dengan huruf “u” seperti dalam “buku”, penggunaan angka 2 pada kata ulang seperti dalam “hati2”, dan lainnya. Perubahan terakhir terjadi pada 16 Agustus 1972 dengan diresmikannya ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, yang biasa disebut dengan EYD,.
    Selanjutnya pada kongres sumpah pemuda 28 Oktober 1928, Muhammad Yamin mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan tercantum dalam dekalarasi., dan akhirnya presiden republik Indonesia saat itu, H. M. Soeharto, meresmikan EYD melalui pidato kenegaraan dihadapan sidang DPR dan dikuatkan dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
    Selanjutnya pada Kongres Bahasa Indonesia yang telah tujuh kali diselenggarakan dan menjadi ajang yang juga berperan dalam perkembangan Bahasa Indonesia pasca kemerdekaan. Seluruh kongres tersebut telah menghasilkan keputusan-keputusan penting dan juga merupakan suatu usaha untuk memperkuat kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di nusantara. Pada Kongres Bahasa Indonesia V tahun 1988, dipersembahkan karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, yang masih tetap menjadi referensi sampai sekarang.

    BalasHapus
  161. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
    C. PERANAN BAHASA INDONESIA
    Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan. Melalui bahasa nilai – nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
    Didalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya.

    nama : RIO REGI PRATAMA CIPTA
    KELAS : F
    NPM : 092151230

    BalasHapus
  162. Nama : Linlin Carlina
    NPM : 092151022
    Kelas : A/semester 2
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

    Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

    Tugas 2
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia
    Perkembangan bahasa indonesia yang menyimpang ini dalam ejaan sesungguhnya sering disebut sebagai bahasa gaul bagi para remaja maupun pemuda seperti contoh : cepet ( cepat ), kemaren ( kemarin ), gue ( saya ), lu ( kamu ), entar ( sebentar ), bokap/nyokap ( bapak/ibu ),dan terkadang juga mencampur bahasa indonesia dan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari. Misalnya: sorry, saya tidak bisa hadir ( sorry merupakan arti dari kata “ maaf ” yang di ganti dengan bahasa asing yang di campur dengan bahasa indonesia ). Dan kebanyakan dari mereka berbicara seperti itu.

    BalasHapus
  163. Nama : Sipa Fauziyah
    NPM : 092151038
    Kelas : A/Semester 2
    Program Studi : Pendidikan Matematika

    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

    Tugas II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.

    Bentuk yang lebih formal, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar.

    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.

    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).

    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
    Di samping itu, ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953, Poerwodarminta mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Di situ tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23 tahun hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru. Tetapi pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar bisa. Dari 24.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di berbagai bidang ilmu. Malahan sampai hari ini, Pusat Bahasa berhasil menambah 250.000 kata baru. Dengan demikian, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata umum telah berjumlah 78.000.
    Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing.

    BalasHapus
  164. Nama :Dana Priyanto
    NPM :092151096
    Kelas :1C
    Prodi :Pend.Matematika
    TUGAS I
    Pengertian bahasa menurut empat batasan,bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistematis yang bersifat arbitrer/yang digunakan oleh masyrakatuntuk berkomunikasi,kerjasama,identifikasi diri dan juga atas kesepakatan masyarakat tersebut(konvensi)
    TUGAS II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baruDalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan IndonesiaBahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti kepada para pendengar dan dapat di pahamiDan menurut saya perkembangan bahasa indonesia pada zaman ini sudah mengalami banyak perubahan rata rata orang sekarang menggunakan bahasa campuran dalam berinteraksi antar masyarakat saat ini terasa semakin sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan ejaannya hanya sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar hanya untuk berinteraksi yang sifatnya formal atau berbicara kepada atasan atau pun orang yang lebih tuaMenurut saya perkembangan bahasa tidak semua perubahan itu memiliki sifat positif, ada juga yang negatif khususnya bagi para remaja, banyak dari para pemuda atau remaja zaman sekarang banya menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku atau tidak sesuai dengan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sebagian dari mereka mengutip dari ejaan bahasa asing ataupun merubah bahasa indonesia yang sudah baku tersebutPerkembangan bahasa indonesia yang menyimpang ini dalam ejaan sesungguhnya sering disebut sebagai bahasa gaul bagi para remaja maupun pemuda seperti contoh : cepet ( cepat ), kemaren ( kemarin ), gue ( saya ), lu ( kamu ), entar ( sebentar ), bokap/nyokap ( bapak/ibu ),dan terkadang juga mencampur bahasa indonesia dan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari. Misalnya: sorry, saya tidak bisa hadir ( sorry merupakan arti dari kata “ maaf ” yang di ganti dengan bahasa asing yang di campur dengan bahasa indonesia ).

    BalasHapus
  165. Nama : Irma Wisudaningsih
    NPM : 092151010
    Kelas : A/Semester 2
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

    Tugas II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia
    Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti kepada para pendengar dan dapat di pahami
    Dan menurut saya perkembangan bahasa indonesia pada zaman ini sudah mengalami banyak perubahan rata rata orang sekarang menggunakan bahasa campuran dalam berinteraksi antar masyarakat saat ini terasa semakin sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan ejaannya hanya sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar hanya untuk berinteraksi yang sifatnya formal atau berbicara kepada atasan atau pun orang yang lebih tua
    Menurut saya perkembangan bahasa tidak semua perubahan itu memiliki sifat positif, ada juga yang negatif khususnya bagi para remaja, banyak dari para pemuda atau remaja zaman sekarang banya menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku atau tidak sesuai dengan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sebagian dari mereka mengutip dari ejaan bahasa asing ataupun merubah bahasa indonesia yang sudah baku tersebut.

    BalasHapus
  166. NURIYATUN MUMAYIZAH14 Maret 2010 pukul 14.41

    Nama : Nuriyatun Mumayizah
    NPM : 092151245
    Kelas : F semester II
    Prodi. : Pendidikan Matematika
    Pengertian Bahasa
    Bahasa merupakan alat komunikasi, dalam artian ini handphone, jejaring sosial seperti facebook,friendtser,IM dan lainnya dapat dikategorikan sebagai bahasa. Namun sebenarnya hal itu tidak tepat, karena Bahasa memiliki batasan – batasan sebagai berikut:
    1. Bunyi, merupakan isyarat tubuh yang keluar dari alat ucap manusia , dengan artiantidak setiap bunyi merupakan bahasa;
    2. Sisitematis , bahasa secara suka – suka diucapkan oleh manusia , namun bahasa itu sendiri mneyampaikan ide, pesan, maksud kepada orang lain;
    3. Arbitrer, merupakan suatu lambang bunyi yang bersifat arbitrer;
    4. Konvensi ( kesepakatan ), bahasa tersosialisasi dan dipahami oleh manusia itu sendiri atas dasar kesepakatan satu sama lain , seperti adanya bahasa gaul.
    Dari batasan – batasan tersebut di atas, dapat diartikan bahwa bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.

    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Sejarah
    Kerajaan Sriwijaya—dari abad ke-7 Masehi—memakai bahasa Melayu elayu Kuna sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari 4 prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu. Pada saat itu bahasa Melayu yang digunakan bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sansekerta. Sebagai penguasa perdagangan di Nusantara, para pedagangnya membuat orang-orang yang berniaga terpaksa menggunakan bahasa Melayu, walaupun secara kurang sempurna. Hal ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal, yang secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti. Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuna di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan di dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad ke-10 menunjukkan adanya penyebaran penggunaan bahasa ini di Pulau Jawa. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila, Pulau Luzon, berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Kajian linguistik terhadap sejumlah teks menunjukkan bahwa paling sedikit terdapat dua dialek bahasa Melayu Kuna yang digunakan pada masa yang berdekatan. Sayang sekali, bahasa Melayu Kuna tidak meninggalkan catatan dalam bentuk kesusasteraan meskipun laporan-laporan dari Tiongkok menyatakan bahwa Sriwijaya memiliki perguruan agama Buddha yang bermutu. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih halus, penuh sindiran dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Penyempurnaan Ejaan
    • Ejaan van Ophuijsen
    Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901.
    • Ejaan Republik
    Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)
    • Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
    Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD—ejaan dua bahasa serumpun—yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.
    * Sumber:
    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

    BalasHapus
  167. Nama : Devi Restiyani
    NPM : 092151024
    Kelas : A/Semester 2
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer.
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    Tugas II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.

    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.

    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).

    Pada saat bangsa Indonesia belum merdeka rata-rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1945 pada suatu kongres besar “Sumpah Pemuda” yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa Indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemuda tersebut berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa Indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa Indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa Indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36).

    Bahasa Indonesia pada zaman ini sudah mengalami banyak perubahan rata-rata orang sekarang menggunakan bahasa campuran dalam berinteraksi antar masyarakat saat ini terasa semakin sedikit orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan ejaannya hanya sedikit orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya untuk berinteraksi yang sifatnya formal atau berbicara kepada atasan.

    BalasHapus
  168. Nama : Sri Nuraeni
    NPM : 092151039
    Kelas : A/Semester 2
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    Tugas II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.

    Bentuk yang lebih formal, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar.

    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur diadopsi oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.

    Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).

    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

    BalasHapus
  169. Nama : Dedi Siswoyo
    NPM : 092151121
    Kelas : C / semester 2
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    TUGAS I
    Pengertian Bahasa Menurut Empat Batasan
    Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia yang mempunyai sistem yang bersifat arbitrer/ yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, bekerja sama dan bahasa itu sendiri merupakan hasil dari kesepakatan masyarakat tersebut.
    TUGAS II
    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Berikut merupakan perkembangan bahasa Indonesia secara rinci:
    I. Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari empat prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya. II. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
    III. Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.
    IV. Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
    V. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
    VI. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.“
    VII. Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  170. Nama : Dick Yudha Felintino
    NPM : 092151166
    Semester : 2
    Kelas : D
    Program Studi : Pendidikan Matematika
    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa menurut empat batasan adalah bunyi yang keluar dari ucap manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain yang dapat berkembang, tersusun secara sistematis dan bersipat arbitrer dengan mengikuti hasil kesepakatan dan aturan yang telah dibuat.

    Tugas II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA.
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA.
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar

    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.

    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)

    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  171. Nama : Ai Lenny Triana
    Kelas : 2c
    Jurusan: Matematika
    NPM : 092151097



    Sejarah
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
    Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

    1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
    2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
    3. Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, atau Banjarmasin, atau Samarinda, atau Maluku, atau Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhirpun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.

    BalasHapus
  172. NAMA : Sri Kartika
    NPM : 092151241
    Kelas : F
    SMESTER : 2
    JURUSAN : Pendidikan Matematika

    TUGAS 1

    Definisi Bahasa menurut Bunyi , bersifat sistem,arbiter, dan konvensi.
    Definisi bahasa berdasarkan bunyi yang keluar dari alat ucap manusia, yang tersusun secara sistematis ,dan bebas digunakan oleh setiap orang, yang merupakan hasil kesepakatan semua orang.

    TUGAS 2

    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Penelusuran perkembangan bahasa Indonesia bisa dimulai dari pengamatan beberapa inskripsi (batu bertulis) atau prasasti yang merupakan bukti sejarah keberadaan bahasa Melayu di kepulauan Nusantara. Prasasti-prasasti itu mengungkapkan sesuatu yang menggunakan bahasa Melayu, atau setidak-tidaknya nenek moyang bahasa Melayu. Nama-nama prasasti adalah:Kedukan Bukit (683 Masehi), Talang Tuwo (684 Masehi), Kota Kapur (686 Masehi), Karang Brahi (686 Masehi), Gandasuli (832 Masehi), Bogor (942 Masehi), dan Pagaruyung (1356) (Abas, 1987: 24).
    Prasasti-prasasti itu memuat tulisan Melayu Kuno yang bahasanya merupakan campuran antara bahasa Melayu Kuno dan bahasa Sanskerta.

    *


    Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di tepi Sungai Tatang di Sumatera Sedlatan, yang bertahun 683 Masehi atau 605 Saka ini dianggap prasasti yang paling tua, yang memuat nama Sriwijaya.
    *

    Prasasti Talang Tuwo, bertahun 684 Masehi atau 606 Saka, menjelaskan tentang konstruksi bangunan Taman Srikestra yang dibangun atas perintas Hyang Sri-Jayanaca sebagai lambang keselamatan raja dan kemakmuran negeri. Prasasti ini juga memuat berbagai mantra suci dan berbagai doa untuk keselamatn raja.
    *

    Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangsa dan prasasti Karang Brahi di Kambi, keduanya bertahun 686 Masehi atau 608 Saka, isinya hampir sama, yaitu permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk keselamatan kerajaan Sriwijaya, agar menghukum para penghianat dan orang-orang yang memberontak kedaulatan raja. Juga berisi permohonan keselamatan bagi mereka yang patuh, taat, dan setia kepada raja Sriwijaya.

    Jika berbagai prasasti tersebut bertahun pada zaman Sriwijaya, bisa disimpulka bahwa bahasa Melayu Kuno pada zaman itu telah berperan sedbagai lingua franca. Atau, ada kemungkinan sebagai bahasa resmi pada zaman Sriwijaya. Kesimpulan ini diperkiat oleh keterangan I Tsing tentang bahasa itu bahwa bersama dengan bahasa Sanskerta, bahasa Melayu (diistilahkan Kw’en Lun) memegang peranan penting di dalam kehidupan politik dan keagamaan di negara itu (Sriwijaya).
    Untuk keperluan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, Traktat London (Perjanjian London) 1824 antara pemerintah Inggris dan Belanda merupakan tonggak sejarah yang sangat penting. Sebab, pada traktat itu antara lain berisi kesepakatan pembagian dua wilayah, yaitu: (1) Semenanjung Melayu dan Singapura besera pulau-pulau kecilnya menjadi kekuasaan kolonial Inggris; dan (2) Kepulauan Nusantara (Kepulauan Sunda besar: pulau-pulau Sumatera, Jawa, sebagian Borneo/kalimantan, dan Sulawesi; Kepulauan Sunda kecil: pulau-pulau Bali, LOmbok, Flores, Sumbawa, Sumba, sebagian Timor, dan lain-lain; Kepulauan Maluku dan sebagian Irian) menjadi kekuasaan kolonial Belanda.

    BalasHapus
  173. Nama : Ima Rohimatuloh
    Kelas/jurusan : D/Matematika
    NPM : 092151149




    1. Definisi Bahasa

    Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan dari alat ucap manusia, dan dapat dimengrti oleh manusia, yang biasa digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa bersifat system, artinya bahasa diucapkan sesuai dengan laplnya. Bahasa bersifat arbitrer, artinya bahasa secara suka-suka digunakan oleh manusia, dan bahasa juga bersifat konvensi, artinya dengan bahasa seseorang dapat menciptakan sesuatu bahasa yang baru.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    • Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    • Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  174. 1.Definisi Bahasa
    Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.

    2. Sejarah Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuno) sebagai bahasa kenegaraan. Hal ini diketahui dari empat prasasti berusia berdekatan yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu. Pada saat itu bahasa Melayu yang digunakan bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta. Sebagai penguasa perdagangan di kepulauan ini (Nusantara), para pedagangnya membuat orang-orang yang berniaga terpaksa menggunakan bahasa Melayu, walaupun secara kurang sempurna. Hal ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal, yang secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti. Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan di dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad ke-10 menunjukkan adanya penyebaran penggunaan bahasa ini di Pulau Jawa. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila, Pulau Luzon, berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
    Kajian linguistik terhadap sejumlah teks menunjukkan bahwa paling sedikit terdapat dua dialek bahasa Melayu Kuno yang digunakan pada masa yang berdekatan. Sayang sekali, bahasa Melayu Kuno tidak meninggalkan catatan dalam bentuk kesusasteraan meskipun laporan-laporan dari Tiongkok menyatakan bahwa Sriwijaya memiliki perguruan agama Buddha yang bermutu.
    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.Bentuk bahasa ini lebih halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar. Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah "bahasa Indonesia" yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu.
    Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay Archipelago bahwa "penghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda."
    Jan Huyghen van Linschoten di dalam bukunya Itinerario menuliskan bahwa "Malaka adalah tempat berkumpulnya nelayan dari berbagai negara. Mereka lalu membuat sebuah kota dan mengembangkan bahasa mereka sendiri, dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari segala bahasa di sekitar mereka. Kota Malaka, karena posisinya yang menguntungkan, menjadi bandar yang utama di kawasan tenggara Asia, bahasanya yang disebut dengan Melayu menjadi bahasa yang paling sopan dan paling pas di antara bahasa-bahasa di Timur Jauh."
    Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : "Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu.

    NAMA : Diden Muhamad Irpan Ansori
    NPM : 092151071
    KELAS : 1-B
    FKIP Pendidikan Matematika

    BalasHapus
  175. Nama : Paryono
    NPM : 092151116
    Prodi : Pend. Matematika
    Kelas : 2c

    A. Bahasa Menurut 4 Batasan
    Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berasal dari udara yang keluar dari paru-paru mengetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian keluar lewat mulut.
    Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik, berarti bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal oleh para penggunanya.
    Bahasa itu arbitrer, artinya kebetulan, jadi bahasa lahir karena kebetulan akibat dari interaksi komunikasi para penggunanya.
    Bahasa sebagai kesepakatan masyarakat, artinya bahasa digunakan atas kesepakatan masyarakat setempat.
    Jadi, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, bias lisan, bahasa tubuh, atau bahasa tulisan yang digunakannya tergantung situasi atau keadaan oranf tersebut.

    B. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.

    Bahasa Melayu
    Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa dan Pulau Luzon. Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.

    Bahasa Indonesia
    Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
    Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Di tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

    Peristiwa-peristiwa penting
    Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
    Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo.
    Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan.
    Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta.

    BalasHapus
  176. Nama : TEDDY ARSYAD
    Kelas : 1 A
    NPM : 092151031

    1. Definisi Bahasa.
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama dan identifikasi diri.
    Bahasa dikatakan sebagai sebuah sistem karena bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-koponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan. Tiap unsur dalam setiap subsistem juga tersusun menurut aturan atau pola tertentu , yang secara keseluruhan membentuk satu sistem.
    Bahasa juga dikatakan sebagai lambang. Lambang menandai sesuatu yang lain secara konvensional, tidak secara alamiah dan langsung. Lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan-satuan bahasa, seperti kata atau gabungan kata.
    Bunyi bahasa adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fenotik diamati sebagai “fon” dan di dalam fonemik sebagai fonem.
    Bahasa itu abritrer. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer disini adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa ( yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Jadi kearbitreran suatu bahasa terletak pada hubungan antara lambang-lambang bunyi dengan konsep yang dilambangkannya.
    Bahasa sebagai hasil konvensi. Kekonvesionalan bahasa terletak pada kepatuhan para penutur bahasa untuk menggunakan lambang itu sesuai dengan konsep yang dilambangkannya.

    2. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.
    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada taggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang – Undang dasar 1945 di sahkan sebagai Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia” (Bab XV, Pasal 36)
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  177. Awit Juwita Khoerun Nisa14 Maret 2010 pukul 20.40

    Nama : Awit Juwita Khoerun Nisa
    Npm : 092151104

    Definisi Bahasa
    bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang tersusun secara sistemmatis.

    Sejarah
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.

    Bahasa Indonesia
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
    Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
    1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
    2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau.
    3. Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia
    4. Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahwu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.




    Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Melayu/ Indonesia

    Perinciannya sebagai berikut:
    1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
    2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka.
    3. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
    4. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
    5. Pada tarikh 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
    6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
    7. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

    BalasHapus
  178. Nama : Neni Yuningsih
    NPM : 092151224
    Kelas : F
    Prodi : Pend. Matematika

    1. Bahasa menurut batasan-batasannya adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia sebagai alat komunikasi dan dapat dimengerti. dan apabila susunan rangkaian kata di ubah maka akan menghasilkan makna baru bahkan tidak memiliki arti. bahasa juga bebas digunakan tanpa ada aturan yang mengikat atau bisa dikatakan bahasa suka-suka. dan bahasa dapat diciptakan sesuai kesepakatan.


    2.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    Penelusuran perkembangan bahasa Indonesia bisa dimulai dari pengamatan beberapa inskripsi (batu bertulis) atau prasasti yang merupakan bukti sejarah keberadaan bahasa Melayu di kepulauan Nusantara. Prasasti-prasasti itu mengungkapkan sesuatu yang menggunakan bahasa Melayu, atau setidak-tidaknya nenek moyang bahasa Melayu. Nama-nama prasasti adalah:Kedukan Bukit (683 Masehi), Talang Tuwo (684 Masehi), Kota Kapur (686 Masehi), Karang Brahi (686 Masehi), Gandasuli (832 Masehi), Bogor (942 Masehi), dan Pagaruyung (1356) (Abas, 1987: 24).
    Prasasti-prasasti itu memuat tulisan Melayu Kuno yang bahasanya merupakan campuran antara bahasa Melayu Kuno dan bahasa Sanskerta.

    Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di tepi Sungai Tatang di Sumatera Sedlatan, yang bertahun 683 Masehi atau 605 Saka ini dianggap prasasti yang paling tua, yang memuat nama Sriwijaya.

    Prasasti Talang Tuwo, bertahun 684 Masehi atau 606 Saka, menjelaskan tentang konstruksi bangunan Taman Srikestra yang dibangun atas perintas Hyang Sri-Jayanaca sebagai lambang keselamatan raja dan kemakmuran negeri. Prasasti ini juga memuat berbagai mantra suci dan berbagai doa untuk keselamatn raja.

    Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangsa dan prasasti Karang Brahi di Kambi, keduanya bertahun 686 Masehi atau 608 Saka, isinya hampir sama, yaitu permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk keselamatan kerajaan Sriwijaya, agar menghukum para penghianat dan orang-orang yang memberontak kedaulatan raja. Juga berisi permohonan keselamatan bagi mereka yang patuh, taat, dan setia kepada raja Sriwijaya.
    Jika berbagai prasasti tersebut bertahun pada zaman Sriwijaya, bisa disimpulka bahwa bahasa Melayu Kuno pada zaman itu telah berperan sedbagai lingua franca. Atau, ada kemungkinan sebagai bahasa resmi pada zaman Sriwijaya. Kesimpulan ini diperkiat oleh keterangan I Tsing tentang bahasa itu bahwa bersama dengan bahasa Sanskerta, bahasa Melayu (diistilahkan Kw’en Lun) memegang peranan penting di dalam kehidupan politik dan keagamaan di negara itu (Sriwijaya).
    Selain berbagai prasasti tersebut, terdapat pula beberapa catatan yang bisa dijadikan sumber informasi tentang asal-usul bahasa Melayu. Sejarah kuno negeri Cina turut membuktikan tentang keberadaan bahasa Melayu tersebut. Pada awal masa penyebaran agama Kristen, pengembara-pengembara Cina yang berkunjung ke Kepulauan Nusantara menjumpai adanya berbagai lingua franca yang mereka namai Kw’en Lun di Asia Tenggara. Salah satu di antara Kw’en Lun itu oleh I Tsing diidentifikasi di dalam Chronicle-nya sebagai bahasa Melayu.
    Untuk keperluan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, Traktat London (Perjanjian London) 1824 antara pemerintah Inggris dan Belanda merupakan tonggak sejarah yang sangat penting. Sebab, pada traktat itu antara lain berisi kesepakatan pembagian dua wilayah, yaitu: (1) Semenanjung Melayu dan Singapura besera pulau-pulau kecilnya menjadi kekuasaan kolonial Inggris; dan (2) Kepulauan Nusantara (Kepulauan Sunda besar: pulau-pulau Sumatera, Jawa, sebagian Borneo/kalimantan, dan Sulawesi; Kepulauan Sunda kecil: pulau-pulau Bali, LOmbok, Flores, Sumbawa, Sumba, sebagian Timor, dan lain-lain; Kepulauan Maluku dan sebagian Irian) menjadi kekuasaan kolonial Belanda.

    BalasHapus
  179. NAMA : FITRIA INDRA RANI
    NPM : 092151274
    PENDIDIKAN MATEMATIKA TINGKAT IG
    1. DEFINISI bahasa berdasarkan empat batasan bahasa

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:

    1. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
    2. konversasi, bahasa
    3. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas
    4. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)

    Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem.

    2. sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan Bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
    Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
    Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

    BalasHapus
  180. Nama : ADE DARMAWAN
    Kelas : 1 A
    NPM : 092151035

    1.Pengertian Bahasa Menurut Empat Batasan
    Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berasal dari udara yang keluar dari paru-paru mengetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian keluar lewat mulut.
    Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik, berarti bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal oleh para penggunanya.
    Bahasa itu arbitrer, artinya kebetulan, jadi bahasa lahir karena kebetulan akibat dari interaksi komunikasi para penggunanya.
    Bahasa sebagai kesepakatan masyarakat, artinya bahasa digunakan atas kesepakatan masyarakat setempat.
    Jadi, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, bias lisan, bahasa tubuh, atau bahasa tulisan yang digunakannya tergantung situasi atau keadaan oranf tersebut.

    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

    A. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM MERDEKA
    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.
    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :
    • Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    B. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SESUDAH MERDEKA
    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar
    1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
    2.Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
    3.Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”.
    Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
    Prolamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengkukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  181. .Nama : Yuvi Nuri Khoeriyah
    Kelas : 2 G
    NPM : 092151326
    Prodi : Pendidikan Matematika
    1. Mendefinisikan bahasa berdasarkan empat batasan yaitu:
    • Bunyi
    • Sistemis
    • Arbitrer
    • Konvensi
    2. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia?
    Jawaban
    1. Bahasa adalah berupa lambang bunyi-suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, yang digunakan secara sistematis (susunan yang teratur) dan arbitrer (suka-suka), serta berdasarkan dari hasil konvensi (kesepakatan) suatu kelompok masyarakat tertentu untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
    2. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia
    Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tidak terjasi dalam satu masa yang singkat, tetapi mangalami pertumbuhan berabad-abad lamanya.
    Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari awal mula terdapatnya fakta-fakta histories hingga sekarang yaitu :
    A. Sebelum Masa Kolonial
    Walaupun bukti-bukti tertulis masih sangat kurang, namun dapatlah dipastikan bahwa bahasa yang dipakai oleh kerajaan Sriwijaya pada abad VII adalah Bahasa Melayu.
    Di Sumatera pada awal kerajaan Sriwijaya yaitu: di Kadukan Bukit berangka tahun 683, di Talang Tuwo (di dekat Palembang) berangka tahun 684, di Kota Kapur(Bangka Barat) berangka tahun 686, serta di Karang Brahi (antara Jambi dan Sungai Musi) berangka tahun 688.
    Sriwijaya adalah sebbuah kerajaan maritime yang memiliki armada perkapalan untuk perdagangan sampai menjelajah ke seluruh pelosok tanah air, dengan memperkenalkan bahasa Melayu untuk mempermudah hubungan dagang. Satu-satunya bukti tertulis tentang luasnya penyebaran dan pemakaian bahasa Melayu pada waktu itu,ditemukan sebuah prasasti terkenal dengan nama Inskripsi Gandasuli tahun 832. Berdasarkan penelitian Dr. J.G. de Casparis dinyatakan bahwa bahasanya adalah bahasa Melayu Kuno.
    Beberapa abad kemudian, pada tahun 1356 sebuah prasasti berisi prosa diselingi puisi dan tahun 1380,batu nisan berisi model syair tertua.
    B. Masa Kolonial
    Ketika orang-orang Barat sampai ke Indonesia pada abad XVI, mereka menghadapi suatu kenyataan, ialah nahasa Melayu merupakan suatu bahasa resmi dalam pergaulan, bahasa perantara dalam perdagangan. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa kenyataan berikut: seorang Portugis bernama Pigafetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata-kata pada tahun 1522; berarti sebelum itu bahasa Melayu sudah tersebar sampai ke kepulauan Maluku.
    Kegagalan dalam usaha memakai bahasa-bahasa Barat, keluar suatu keputusan dari pemerintah colonial, K.B. 1871 No. 104, yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putera diberi dalam bahasa Daerah, kalau tidak dipakai bahasa Melayu.
    C. Pergerakan Kebangsaan
    Dengan timbulnya pergerakan kebangsaan terasa perlu adanya suatu bahasa nasional untuk mengikat bermacam-bermacam suku bangsa di Indonesia.
    Tiap perhimpunan pemuda, mereka lebih suka mempergunakan bahasa Daerahnya sendiri, semacam ini sangat menghambat persatuan dan kesatuan yang hendak dicapai.
    Pada tahun 1926 Jong Java merasa perlu mengakui suatu bahasa Daerah sebagai media penghubung semua pemuda-pemudi Indonesia. Bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa pengantar. Dalam kongres II JONG Sumatera, pemuda-pemuda Sumatera dengan tegas memutuskan untuk memakai bahasa Melayu Riau, yang disebut juga Melayu Tinggi, sebagai bahasa persatuan. Tetapi sebagian majalah-majalah masih ditulis dalam bahasa Belanda.
    Dengan adanya bermacam-macam factor , akhirnya tibalah saat 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta. Sebagai hasil yang paling gemilang dari kongres itu diadakan ikrar bersama yang terkenal dengan nama Sumpah Pemuda:
    1. Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu - Tanah Indonesia.
    2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu - Bangsa Indonesia.
    3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan – Bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  182. 1. Pengertian Bahasa menurut empat batasan, Bahasa adalah bunyi yang keluar dari alat ucap manusia secara sistemis yang bersifat arbitrer atau digunakan oleh masyarakat secara manasuka dan atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi).

    2. Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
    Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[8] dan Pulau Luzon.[9] Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.
    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.[rujukan?] Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang.
    Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
    Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong.
    Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur".[10] Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis, bahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat. Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara, misalnya di Manado, Ambon, dan Kupang. Orang-orang Tionghoa di Semarang dan Surabaya juga menggunakan varian bahasa Melayu pidgin. Terdapat pula bahasa Melayu Tionghoa di Batavia. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19).[11] Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.
    NAMA : LELY ALAWIYAH
    NPM : 092151273
    KELAS : 1G
    PRODI : PEND. MATEMATIKA

    BalasHapus
  183. Nama : Astri Agustina
    NPM : 092151046
    Kelas : 2B
    Jur :FKIP Matematika, UNSIL
    Tugas I
    PENGERTIAN BAHASA
    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
    Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem
    Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

    Tugas II
    SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia
    Bahasa indonesia sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampaian informasi atau pun berita dengan bahasa indonesia yang baik dan baku agar mudah di mengerti kepada para pendengar dan dapat di pahami
    Dan menurut saya perkembangan bahasa indonesia pada zaman ini sudah mengalami banyak perubahan rata rata orang sekarang menggunakan bahasa campuran dalam berinteraksi antar masyarakat saat ini terasa semakin sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan ejaannya hanya sedikit orang yang menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar hanya untuk berinteraksi yang sifatnya formal atau berbicara kepada atasan atau pun orang yang lebih tua
    Menurut saya perkembangan bahasa tidak semua perubahan itu memiliki sifat positif, ada juga yang negatif khususnya bagi para remaja, banyak dari para pemuda atau remaja zaman sekarang banya menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku atau tidak sesuai dengan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sebagian dari mereka mengutip dari ejaan bahasa asing ataupun merubah bahasa indonesia yang sudah baku tersebut.

    BalasHapus
  184. manusia secara sistemis yang bersifat arbitrer atau digunakan oleh masyarakat secara manasuka dan atas kesepakatan masyarakat tersebut (konvensi).

    2. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[4] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[5] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
    Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[6] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[7]
    Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.[rujukan?] Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang.
    Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
    NAMA:ELINA SARI
    NPM:092151255
    KELAS:1G
    PRODI : PEND. MATEMATIKA

    BalasHapus
  185. NAMA : RIESTHA NOVITAWATI
    NPM : 092151021
    KELAS: 1A Pend.MATEMATIKA

    1. Pengertian Bahasa

    Bahasa adalah suatu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai alat komunikasi secara lisan yang dipergunakan oleh masyarakat berupa luapan perasaan dan pemikiran yang keluar dari kata hati mereka(arbitrer) secara sistemis dan konvensi.


    2.Perkembangan Bahasa Indonesia


    Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam nusantara dan dari luar nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan – peninggalan, misalnya :

    * Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 M.
    * Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
    * Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
    * Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
    * Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)

    BalasHapus
  186. Nama: Annissya Astaria
    NPM: 092151257
    Kelas: 2G
    PRODI: Pend. Matematika
    1.Bahasa bersifat sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola dan bahasa merupakan suatu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia bahasa itu arbiter yaitu tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa dengan pemgertian lambang yang di maksuddan bahasa merupakam hasil kesepakatan
    2. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaaanya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tepatnya sehari sesudahnya Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
    Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
    Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
    Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinyasebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
    Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
    Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
    Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
    Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
    Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
    Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
    Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
    Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
    Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
    Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti

    BalasHapus
  187. Nama : Cecep Sujana
    NPM : 092151028
    Kls : 1 A
    Fak/Jur : FKIP/ Matematika
    1. Pengertia Bahasa
    Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
    Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
    Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
    Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

    2. Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

    BalasHapus
  188. NaMA:Anjar taufiq al hakin
    NPM:093522.148
    STIA Tasikmalaya

    Bahasa adalah suara yang keluar dari alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi.Bersifat sistematis dAn Arbitrer Mencakup simbol karena bahasa menggunakan huruf dalam pengaplikasianya.
    Sejarah perkembangan bahasa indonesia,berasal dari bahasa melayu,sedangkan bahasa melayu merupakan bhasa yang ditemukan di prasasti kerajaan sriwijaya kemudian bahasa melayu mengalami perhatian yang lebih intensif saat peristiwa sumpah pemuda.Salah satu sumpah pemuda berbunyi berbahasa satu bahasa indonesia.Yang dianggap sebagai kesadaran berbahasa indonesia yang melayu sebagai bahasa induknya.

    BalasHapus
  189. Nama : ANDI NURFAUZI
    NPM : 092151167
    KELAS: 2D

    DEFINISI / PENGERTIAN BAHASA
    Dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

    SEJARAH BAHASA INDONESIA
    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam berkomunikasi.
    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu, seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.
    Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “Jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia.” atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia.”
    Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.

    BalasHapus
  190. TIA ATIAH
    092151085
    MATEMATIKA C




    Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.


    Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Pada saat bangsa indonesia belum merdeka rata rata penduduknya menggunakan bahasa daerah masing masing untuk melakukan percakapan satu dengan yang lainnya seperti bahasa batak, bahasa sunda, bahasa jawa, dan berawal pada tanggal 28 Oktober 1928 pada suatu kongres besar Sumpah Pemuda yang salah satu hasil kongres tersebut menyatakan bahwa bahasa indonesia telah di tetapkan sebagai bahasa persatuan yang isi dalam sumpah pemda tersebu berbunyi “ kami putra putri indonesia satu bahasa, bahasa indonesia ” dan mulai dari saat itu bahasa indonesia di jadikan sebagai resmi bangsa indonesia, bahasa persatuan . dan bahasa itu juga menggambarkan identitas suatu bangsa dan mengukur tinggi redahnya kebudayaan suatu bangsa .
    Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirnya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya.
    Lalu mulai saat itu masyarakat mulai memakai bahasa indonesia dalam kehidupannya sehari hari untuk berbicara walaupun masih banyak juga yang masyarakat yang menggunakan bahasa daerah masing masing untuk berinteraksi antar sesama karena masih susah untuk beradaptasi dengan suatu yang baru
    Dalam perkembangannya karena Bahasa Indonesia sudah dianggap tidak sama dengan Bahasa Melayu, jadilah ia sebuah bahasa yang tidak sama dengan bahasa pokok atau bahasa asal itu. Namun Bahasa Melayu sendiri, bersama dengan bahasa-bahasa daerah lain berdampingan dengan Bahasa Indonesia bahasa persatuan Indonesia

    BalasHapus
  191. Nama :Resy Indriani
    NPM :092151163
    Kelas :D
    Jurusan :Matematika




    1. Definisi Bahasa

    Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan dari alat ucap manusia, dan dapat dimengrti oleh manusia, yang biasa digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa bersifat system, artinya bahasa diucapkan sesuai dengan laplnya. Bahasa bersifat arbitrer, artinya bahasa secara suka-suka digunakan oleh manusia, dan bahasa juga bersifat konvensi, artinya dengan bahasa seseorang dapat menciptakan sesuatu bahasa yang baru.


    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

    BalasHapus
  192. Sofi Fauziah
    092151092
    MATEMATIKA C


    Bahasa adalah berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer (seperangkat lambang-lambang mana suka) yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan sesuatu.


    Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

    BalasHapus
  193. Nama :Resy Indriani
    NPM :092151163
    Kelas :D
    Jurusan :Matematika




    1. Definisi Bahasa

    Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan dari alat ucap manusia, dan dapat dimengrti oleh manusia, yang biasa digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa bersifat system, artinya bahasa diucapkan sesuai dengan laplnya. Bahasa bersifat arbitrer, artinya bahasa secara suka-suka digunakan oleh manusia, dan bahasa juga bersifat konvensi, artinya dengan bahasa seseorang dapat menciptakan sesuatu bahasa yang baru.


    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
    Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
    Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan Bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah telanjur diambil oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
    Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
    Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.

    BalasHapus
  194. Nama: Nidia Rismania Dewi
    NPM : 09.3522.089
    STIA TASIKMALAYA

    1.PENGERTIAN BAHASA :

    Bahasa adalah sistem simbol dan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar sebagai alat komunikasi secara lisan yang dipergunakan oleh masyarakat berupa luapan perasaan dan pemikiran yang keluar dari kata hati mereka(arbitrer) secara sistemis(susunan yang teratur) dan konvensi.
    Bahasa juga sebagai kesepakatan masyarakat, artinya bahasa digunakan atas kesepakatan masyarakat setempat.
    Jadi, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, bias lisan, bahasa tubuh, atau bahasa tulisan yang digunakannya tergantung situasi atau keadaan orang tersebut.


    2.SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Yang pada saat itu, para pemuda berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Dari unsur yang ketiga itulah bahasa Indonesia diresmikan dan dikukuhkan sebagai bahasa Nasional. Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa negara karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36). Dan pada akhirnya bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia adalah bahasa kerja (working language).

    Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu atas keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, selain itu diputuskan juga bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara dan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

    Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan hal tersebut ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). yang bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuno di pakai juga pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara dan para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

    Bahasa Melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.

    Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti: Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  195. Nama : Susila Miharja
    Kelas : D
    NPM : 092151160
    Prodi : Pend. Matematika


    1. Definisi Bahasa
    Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan dari indra manusia yaitu alat ucap manusia, dan dapat dimengerti oleh manusia, yang berbungsi sebagai alat komunikasi. Bersifat system, artinya bahasa diucapkan sesuai dengan lapalnya. Arbitrer, artinya bahasa secara digunakan secara suka - suka dan bebas oleh manusia, dan bersifat konvensi, artinya dengan bahasa seseorang dapat menciptakan sesuatu bahasa yang baru dan bisa di sepakati oleh semua orang.
    2. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
    Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
    Dan Setelah itu Bahasa Indonesia pun memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:
    1.Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
    2.Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
    Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
    1.Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
    2.Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia).

    BalasHapus